TEMPO.CO, Jakarta - Manchester United menjadi juara Piala FA musim ini setelah berhasil mengalahkan Manchester City dengan skor 2-1 dalam laga final yang digelar di Stadion Wembley, London, Sabtu, 25 Mei 2024.
Ini menjadi gelar ke-13 bagi United, yang membuatnya menjadi tim terbanyak kedua menjadi juara setelah Arsenal yang mencatat 14 kali jadi juara kompetisi ini.
Sesuai prediksi kebanyakan orang, Manchester City yang baru saja menjadi juara Liga Premier musim ini untuk kali keempat secara beruntun, mendominasi penguasaan bola hingga lebih dari 70 persen.
Meski begitu, pasukan Erik ten Hag yang mengandalkan serangan balik, mampu menciptakan lebih banyak peluang gol di babak pertama. Alejandro Garnacho mencetak gol pertama bagi United pada menit ke-30.
Gol ini berawal dari umpan lambung yang dikirim Diogo Dalot dari belakang. Garnacho berusaha mengejarnya. Bek City, Josko Gvardiol, berusaha menghentikannya. Dia menyundul bola yang dimaksudkan untuk ditangkap kiper Stefan Ortega yang bergerak ke depan. Namun, bola tidak berhasil dihalau dan akhirnya dijebloskan ke gawang City oleh Garnacho.
Sembilan menit berselang, Setan Merah menggandakan keunggulannya. Kali ini, Kobbie Mainoo yang mencetak gol. Terjadinya gol ini tak lepas dari kecerdikan Garnacho. Dia mengirim umpan dari sayap kanan ke Bruno Fernandes yang bergerak ke depan gawang. Bola itu kemudian dioper kapten Man United ke Mainoo yang berada dekat gawang, dan akhirnya diselesaikan dengan baik.
Saat pertandingan dilanjutkan kembali, pelatih Pep Guardiola melakukan pergantian pemain. Dia memasukkan bek Manuel Akanji dan penyerang Jeremy Doku di awal babak kedua. Mereka menggantikan Nathan Ake dan Mateo Kovacic.
Untuk menambah amunisi serangan, Guardiola memasukkan Julian Alvarez pada menit ke-56 dan menarik keluar Kevin De Bruyne. Pergantian pemain memberikan dampak terhadap serangan City yang bertambah intensif yang membuat barisan pertahanan United kerepotan.
Meski mendapatkan serangan bertubi-tubi, United masih bisa menjaga gawangnya tidak kebobolan. Sejumlah tembakan yang dilakukan pemain City masih belum bisa manjadi gol, beberapa di antaranya membentur tiang atau masih melebar.
Kubu Manchester United baru melakukan pergantian pemain pada menit ke-73. Bek Jonny Evans masuk menggantikan Lisandro Martinez yang sempat merasakan keluhan di lapangan. Selain itu, penyerang Rasmus Hojlund juga masuk menggantikan Marcus Rashford dalam waktu bersamaan.
Lima belas menit menjelang laga waktu normal berakhir, pertandingan semakin sengit. Bentrok antarpemain tidak bisa dihindarkan.
Upaya City mencetak gol di sisa waktu membuahkan hasil. Jeremy Doku yang masuk dari bangku cadangan berhasil menjebol gawang Andre Onana setelah memanfaatkan umpan dari Phil Fiden. Kiper United ini sebenarnya bisa menyentuh bola sepakan Doku, tetapi bola tepisannya di dalam gawang.
Gol Doku mengubah kedudukan menjadi 1-2. Skor ini bertahan hingga laga berakhir. Hasil ini sekaligus menjadi pembalasan dari kegagalan Manchester United pada musim lalu. Ketika itu, mereka gagal menjadi juara setelah dikalahkan City dengan skor 2-1 di final.
Kemenangan Setan Merah di final ini menggagalkan ambisi Manchester City untuk mencatat rekor baru sebagai tim pertama yang berhasil back-to-back menjadi juara Liga Premier dan Piala FA.
Pilihan Editor: Tiket Persib Bandung vs Madura United di Leg Pertama Final Liga 1 Sudah Habis Terjual