TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Borussia Dortmund, Edin Terzic mengatakan bahwa para pemainnya punya kemampuan untuk mengalahkan tim manapun di final Liga Champions. Keyakinan itu muncul sebelum Dortmund menghadapi pemilik 14 gelar Champions League, Real Madrid, dalam partai final di Stadion Wembley pada Minggu, 2 Juni 2024, pukul 02.00 WIB.
"Dalam satu pertandingan, selama 90 menit atau 120 menit plus tendangan penalti, kami mampu mengalahkan siapa pun lawan kami," ujar pelatih asal Jerman tersebut kepada UEFA pada Kamis, 30 Mei 2024.
Klub Jerman tersebut melaju ke final Liga Champions 2023/24 setelah menyingkirkan Paris Saint-Germain di semifinal dengan agregat 2-0 Meski begitu, Terzic mengatakan bahwa Real Madrid adalah lawan yang sangat kuat dan mempunyai banyak pengalaman bertanding di partai final.
"Kami menunjukkan performa yang sangat bagus dan pantas berada di final. Kami melawan tim yang sangat kuat, tetapi kami yakin tidak ada yang mustahil dalam satu pertandingan," ujar pelatih berusia 41 tahun tersebut.
Laga final tersebut menjadi peluang emas Dortmund untuk kembali mengukir sejarah di Liga Champions. Musababnya, mereka sudah hampir lebih dari 27 tahun puasa gelar juara turnamen bergengsi di Eropa itu. Terzic menyebut bahwa menjuarai Liga Champions akan menjadi pencapaian terbaik untuk sebuah klub.
"Ini adalah gelar terbesar yang bisa dimenangkan oleh klub sepak bola. Kami hanya bisa sekali meraihnya, yang berarti betapa spesialnya kesempatan ini untuk kami. Tidak mudah bagi kami untuk menjadi sukses, dan itulah mengapa saya pikir kemenangan (di final) akan menjadi cerita yang sangat istimewa," tutur dia.
Terzic sadar betul bahwa Dortmund harus tampil di level tertinggi. “Kami harus mempunyai keyakinan bahwa kami dapat mencapai hal-hal besar. Kami harus menginvestasikan segalanya untuk membawa trofi kembali ke Dortmund. Itu sudah lama sekali,” kata Terzic.
Dortmund memenangkan gelar Liga Champions pada tahun 1997 dan mencapai final kembali pada tahun 2013. Sayangnya, Dortmund kalah dari Bayern Munchen. “Yang paling penting adalah jika Anda ingin memenangkan Liga Champions, Anda harus mengalahkan sang juara lainnya.”