Bagi sejumlah pihak, putusan Edin Terzic untuk meninggalkan Dortmund tidaklah mengejutkan. Di balik layar perjalanan Borussia Dortmund ke final Liga Champions, masalah terus muncul.
Kepelatihan Terzic telah lama dikritik oleh suporter. Dortmund dianggap telah menyimpang terlalu jauh dari identitas sepak bola mereka di bawah kepemimpinan Terzic dan tim, bahkan dalam kondisi terbaiknya, sering digambarkan sebagai tim bisnis, yang jauh dari cita-cita yang ditetapkan oleh Jurgen Klopp pada awal dekade terakhir.
Terlepas dari performa Eropa, musim 2023-2024 merupakan kekecewaan besar. Pada musim ketika Dortmund tertatih-tatih ke peringkat kelima dan tersingkir lebih awal dari Piala Jerman, Terzic nyaris kehilangan pekerjaannya dua kali, sebelum jeda musim dingin dan di awal musim semi. Staf kepelatihannya juga dikonfigurasi ulang pada pertengahan musim.
Terzic dikecam karena terlalu bergantung pada pemain bintang dan tanpa pemain sekaliber Jude Bellingham atau Erling Haaland performa mereka jauh dari yang diharapkan.
Baru-baru ini, namun mungkin yang paling merugikan, adalah sebuah wawancara yang diberikan oleh Mats Hummels pada malam final Liga Champions, di mana ia mengkritik cara Dortmund bermain di bawah asuhan Terzic, dengan mengatakan bahwa hal itu “menghina kehormatannya”.
Kontrak Hummels akan berakhir dalam beberapa minggu, pada akhir Juni, dan sepertinya hanya satu dari keduanya yang akan bertahan di Dortmund setelah musim panas. Sekarang, mungkin keduanya akan sama-sama pergi.
ANTARA | THE ATHLETIC
Pilihan Editor: Timnas Indonesia Tempati Pot 6 Undian Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Konsekuensinya?