TEMPO.CO, Jakarta - Kericuahn terjadi dalam pertandingan Persib Bandung melawan Persija Jakarta dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin sore. Kericuhan itu terjadi setelah wasit asal Malaysia Muhammad Nazmi meniup peluit akhir pertandingan yang dimenangi tim tuan rumah dengan skor 2-0.
Kericuhan terjadi setelah suporter tim tuan rumah Persib Bandung di tribun selatan dan utara turun ke tengah lapangan stadion dengan menyerang stewards yang sedang bertugas. Para pendukung Persib juga melempari puluhan steward dengan botol minuman hingga kursi. Pagar yang membatasi area tribun penonton dengan lapangan pun hancur.
Petugas kepolisian yang bertugas di luar area stadion langsung mengambil tindakan cepat dengan menghalau para suporter untuk kembali ke tribun masing-masing.
Dalam laga tersebut, Persib Bandung berhasil mengatasi permainan dari tim tuan tamu Persija Jakarta dengan skor 2-0. Skuad dengan julukan Maung Bandung itu membuka gol pertama melalui penyerang Dimas Drajad pada menit ke-38 dan kemudian melalui Ryan Kurnia pada menit ke-82.
Komentar PSSI
Anggota Executive Committee (Exco) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga mengatakan pihak klub tidak boleh lepas tangan atas kericuhan suporter Persib Bandung usai laga melawan Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin petang.
"Klub harus bertanggung jawab juga terhadap kondisi (kericuhan) ini, tidak boleh lepas tangan," ujar Arya dalam rekaman suara untuk media, Senin.
Ia mengatakan, apabila dalam kericuhan tersebut terdapat adanya tindakan kriminal maka harus diselesaikan secara hukum.
Arya menegaskan, PSSI tidak mentoleransi adanya tindakan kekerasan sekecil apa pun di dalam pertandingan sepak bola.
"Tidak ada kata tolerir untuk kekerasan dalam lapangan. Alasan apa pun, tidak dipakai untuk itu (tindakan kekerasan), jadi itu perlu ditegaskan," ujarnya.
Arya berharap pihak klub Persib Bandung secepatnya menyelesaikan masalah tersebut.
Selanjutnya: Pernyataan Persib