Rekayasa itu, kata Saleh, terungkap saat dirinya dan Ketua Pengurus Provinsi PSSI Jawa Timur Haruna Soemitro bertemu satu meja di kediaman Wali Kota Batu Edy Rumpoko pada Rabu (2/6) malam. Pertemuan dua tokoh sepak bola yang tengah berseteru itu dimediatori oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf serta bekas Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur Erlangga Satriagung.
Saleh menjelaskan, dalam pertemuan itu Haruna berterusterang bahwa ada perintah dari Nurdin agar menyingkirkan dirinya dengan segala cara. Salah satu upayanya ialah membekukan kepengurusan PSSI Surabaya di bawah Saleh dan mengangkat Wastomi Suhari sebagai ketua tim caretaker. "Nurdin juga menginginkan agar Persebaya didegradasi selama saya masih ada di situ, Haruna sudah mengaku soal itu," kata Saleh saat dihubungi, Kamis (3/6).
Hubungan Saleh dan Haruna memang makin memburuk pasca-musyawarah cabang itu. Sebenarnya, kata Saleh, secara pribadi hubungan dirinya dan Haruna tidak ada masalah. "Tapi karena Haruna mendapat perintah atasannya, hubungan kami menjadi agak renggang," kata dia.
Saleh makin yakin bahwa terpuruknya prestasi Persebaya di musim ini tak lepas dari skenario pusat. Bahkan, imbuh dia, melalui Komisi Banding PSSI, Nurdin masih mencari-cari kesalahan Persebaya, yakni menganulir kemenangan walkover tim Bajul Ijo atas Persik Kediri. Bila tanding ulang itu jadi terlaksana dan Persebaya kalah, kemungkinan besar kesebelasan kebanggaan masyarakat Surabaya itu akan langsung terdegradasi ke divisi utama.
Bila Persebaya terdegradasi, dirinya akan menjadi sasaran demo suporter agar diganti. Ketidaksenangan Nurdin itu, menurut Saleh, diduga kuat karena dirinya selalu bersikap kritis kepada PSSI. "Karena dianggap menganggu, saya harus disingkirkan," imbuh Saleh.
Haruna sendiri belum bisa dihubungi untuk mengkonfirmasi cerita Saleh. Namun Sekretaris Umum PSSI Jawa Timur, Djoko Tetuko meragukan keterangan Saleh. "Karena memang tidak ada perintah apapun dari Nurdin pada kami untuk menyingkirkan Saleh, baik melalui lisan maupun surat," kata dia.
Djoko menambahkan, domain yang diurusi Haruna dan Saleh beda. Sebagai Ketua PSSI Jawa Timur, kata Djoko, urusan Haruna lebih kepada pembinaan tim-tim amatir. Adapun Saleh menangani Persebaya yang berhubungan secara vertikal dengan PT Liga Indonesia. "Bagaimana mau mengintervensi Saleh kalau tidak ada jalurnya," ujar Djoko.
Djoko juga membantah membuat rekayasa di musyawarah cabang PSSI Surabaya dengan tujuan melengserkan Saleh. Menurut dia, persoalan PSSI Surabaya memang agak pelik karena ada konflik antara Saleh dengan tim-tim amatir di bawah Persebaya. "Kami mencoba menyelesaikan dengan mekanisme organisasi, tidak ada titipan apa-apa," kata Djoko.
KUKUH S WIBOWO