“Tidak ada itu pertemuan dengan Aldo,” kata Ketua Umum Persiba, Syahrir Taher, Rabu (11/8).
Syahrir mengatakan, top skor kompetisi musim lalu tersebut masih terikat kontrak dengan manajemen Bontang FC hingga September mendatang. Tim di Indonesia, menurutnya akan kesulitan mengkontrak Aldo saat masih terikat perjanjian dengan Bontang FC.
“Kompensasinya harus membayar pada pemilik kontrak sebesar Rp 200 juta. Ini sulit dilakukan Persiba,” katanya.
Namun demikian, Syahrir mengaku timnya masih berburu striker berkualitas menyambut musim kompetisi mendatang. Ini merupakan keharusan saat Persiba dipastikan tidak memperpanjang kontrak striker andalannya asal Cile, Julio Lopez. “Skillnya harus lebih hebat dari Julio Lopez, kami masih mencari,” paparnya.
Persiba dilaporkan sudah melakukan negosiasi dengan bekas striker Bontang FC, Aldo Barreto. Top skor kompetisi Liga Super Indonesia ini digadang gadang bersedia merumput bersama tim ‘ Beruang Madu’ pada musim kompetisi 2010/2011.
Sumber Tempo menyebutkan, pucuk pimpinan Persiba sudah bertemu serta menawarkan kontrak permanen satu tahun pada peraih Sepatu Emas ini. Nilai kontrak yang ditawarkan bisa melambung di kisaran angka Rp 1 miliar hingga Rp 1,5 miliar. “Mintanya mahal, Rp 1,3 miliar,” ungkapnya.
Kehadiran Aldo Barreto diproyeksikan menggantikan peran dominan sebelumnya sempat dijalankan Julio Lopez di Persiba. Striker Chile ini tidak bisa dipungkiri sempat jadi roh permainan Persiba. Manajemen Persiba beberapa kali mengaku sudah mengantongi sejumlah nama yang diproyeksikan masuk dalam susunan line up pemain utama Persiba. Persiba sudah memastikan mengkontrak tiga pemain asing yaitu Robertino Pugliara (Argentina), Mijo Dadic (Kroasia) dan Kim Yong Hwee (Korea Selatan). Ketiga merupakan bekas punggawa Persiba yang sukses merumput pada musim kompetisi lalu.
Sedangkan untuk pemain lokal, Persiba memanfaatkan jasa I Made Wirawan (kipper), Muhammadan (stopper) dan Dwi Joko (gelandang), Rusdiansyah (bek) dan Galih Sudaryono (kipper). Ketiga terbukti telah memberikan kontribusi maksimal bagi kolektifitas permainan dengan nilai kontrak yang mampu disesuaikan dengan keuangan tim.
SG WIBISONO