TEMPO Interaktif, Malang - Manajemen Arema sudah membereskan urusan pemain. Saat ini Arema sudah memiliki 23 pemain, terdiri dari 18 pemain lama dan lima pemain dari Akademi Arema U-21.
“Ketika klub-klub lain sedang sibuk mencari pemain, Arema justru paling siap untuk bermain. Kalau pun hari ini Liga Super digelar, kami siap bermain,” kata Sudarmaji, juru bicara Arema di kantornya, Malang, pada Rabu (11/8).
Dari 18 pemain lama, bekas kapten Arema musim kompetisi Liga Super Indonesia 2009/2010 berdarah Kamerun, Pierre Njanka, menjadi pemain pertama yang dikontrak. Setelah Njanka, duo Singapura, Noh Alam Shah dan Muhammad Ridhuan, turut bergabung. Berikutnya, Esteban Guillen juga segera bergabung dengan legiun asing Arema. Esteban dijadwalkan tiba di Malang pada 23 Agustus mendatang. Gelandang serang asal Uruguay ini sedang mengurus visa.
Sisa 14 pemain lokal lama adalah Hermawan, Zulkifly Syukur, Purwaka Yudhi, Irfan Raditya, Muhammad Fakhruddin, Ahmad Bustomi, Benny Wahyudi, Ronny Firmansyah, Juan Revi, Tomy Pranata, Dendi Santoso, Waluyo, serta Rahmat Affandi dan Kurnia Meiga (kiper). Affandi dan Meiga bergabung paling akhir.
Sedangkan lima pemain dari Akademi Arema U-21 adalah Aji Saka (kiper), Johan Akmal Fahrizi, Faris Bangun Dinata, Firmansyah Aprilianto, dan Sunarto. Meiga belum teken kontrak. Namun, kata Sudarmaji, prinsipnya Meiga sudah bersedia kembali memperkuat Arema. dijadwalkan teken kontrak pada 13 Agustus setelah pelatih asal Ceko, Miroslav Janu, menandatangani kontrak lebih dulu.
Kepastian Janu dan Meiga tinggal teken kontrak juga disampaikan Onana Jules Denis, pemilik Mutiara Hitam Sport & Management, yang menjadi agen bagi Janu dan Meiga. Onana mengatakan Janu tidak berpikir lama untuk memutuskan kembali ke Malang. “Ia langsung bersedia ketika ditanya bersedia melatih Arema. Siapa pelatih yang tidak mau melatih tim sehebat Arema,” kata Onana kepada Tempo.
Jika tak ada halangan, Janu dijadwalkan terbang dari Praha, Ibu Kota Negara Ceko, pada 12 Agustus malam dan sore harinya tiba di Malang. Sedangkan Meiga masih betah di Malang tak lain karena Arema-lah yang membesarkan dirinya hingga menjadi pemain terbaik Liga Super 2009/2010.
Menurut Onana, Meiga merasa masih berutang budi dan ingin membela Arema lebih lama lagi. “Prinsipnya tak ada masalah dengan Onana. Dia tinggal tanda tangan (kontrak) saja,” kata bekas pemain Persma Manado itu.
Saat ini manajemen berusaha menggaet Roman Chmelo. Menurut Darmaji, prinsipnya pemain berpaspor Slovakia itu bersedia bergabung dengan pemain asing Arema lainnya. Namun, manajemen terkendal harga Roman, yang dikabarkan pasang harga tinggi hingga dua kali lipat.
Sumber Tempo menginformasikan, Roman meminta kenaikan nilai kontrak dari Rp 600 juta pada 2009 menjadi Rp 1,2 miliar. Ia pun meminta gajinya dinaikkan dari Rp 45 juta per bulan. Peluang untuk menggaet Roman masih terbuka jika agennya, Eko Subekti dari Indobola Mandiri bersedia menurunkan harga.
Dikonfirmasi mengenai kabar tingginya harga Roman, Eko Subekti tidak menjawab iya atau tidak. Bagi Eko, selain mengacu pada harga pasar, tinggi atau rendahnya harga seorang pemain tidak bisa dinilai dari ia pemain asing atau bukan, tapi kualitas dan kontribusinya bagi tim. Roman dinilai pemain bagus dengan kontribusi besar bagi kesuksesan Arema menjuarai Liga Super.
“Dulu dia kan sempat dicoret pelatih (Robert Albert) tapi kemudian ditarik kembali dan terbukti keputusan itu tidak sia-sia. Kontribusinya besar bagi tim. Saya kira manajemen Arema bisa mempertimbangkan hal itu,” kata Eko kepada Tempo. Namun, untuk pastinya, Eko akan bertemu langsung dengan manajemen Arema pada Sabtu (14/8).
Direktur Utama PT Arema Indonesia merangkap Ketua Yayasan Arema Muhamad Nur memastikan nilai kontrak setiap pemain naik dibanding musim 2009. Ia tak menyebutkan berapa nilai kontrak baru tiap pemain. Kabarnya, nilai kontrak pemain lokal naik dari kisaran Rp 250 juta menjadi Rp 300 juta. Sedangkan harga kontrak pemain asing dikabarkan dua kali lipat dari harga kontrak pemain lokal.
Abdi Purmono