Ri Kwang-Chon memiliki andil besar dalam menentukan kemenangan tim nasional Korea Utara itu pada babak penyisihan Asian Games di Grup C. Padahal Korea Utara hanya bermain dengan 10 pemain selama 25 menit terakhir. Korea Utara dan Selatan berada di grup ini bersama Palestina dan Jordania.
Pelatih Korea Utara Jo Tong-Sop mengatakan, dengan 23 pemainnya, yang di antaranya ikut tampil di Piala Dunia Afrika Selatan, membuat keyakinan penuh akan bisa berhasil di Ghuangzhou.
"Meskipun seorang pemain kami keluar, kami tetap sangat yakin dan berjuang sampai akhir," kata Jo yang timnya selama ini dikenal sangat tertutup kepada publik.
Jo mengaku tim Korea Selatan memberikan tekanan besar terhadap skuadnya, terutama dalam hal pertahanan. Namun Korea Utara masih bisa bermain sangat keras untuk mencapai tujuan.
"Ini merupakan kemenangan besar bagi kami karena kami membuat studi besar Korea dan taktik mereka."
Karenanya Jo merasa timnya akan mampu meraih medali emas pada Asian Games yang akan digelar 12-27 November, tapi mereka di Guangzhou juga akan memanfaatkan setiap laga untuk mengasah kemampuan timnya.
"Tujuan kami sangat sederhana, yakni untuk meningkatkan pengalaman kita tentang pertandingan internasional. Selain itu, jika kita bisa bermain baik kita akan mencoba untuk lolos ke putaran sistem gugur dan memenangkan permainan."
Pelatih Korea Selatan Hong Myung-Bo, yang mengincar medali emas setelah 24 tahun tak merasakan di Asian Games, merasa kecewa tapi tidak berkecil hati. "Jelas sangat mengecewakan dan tidak menguntungkan bagi kami," katanya.
Ia mengatakan tetap optimistis bisa meraih emas karena timnya masih memiliki dua pertandingan lagi untuk mengejar angka. Ia juga yakin ketika timnya mendapatkan kembali pemainnya yang sudah pulih setelah cedera, maka akan lebih mudah memenangkan dua pertandingan berikutnya. "Yakin, kita masih bisa mencapai final."
Korea Selatan pertandingan berikutnya akan melawan Yordania pada Rabu (10/11) besok, sedangkan Korea Utara menghadapi Palestina.
AP l BASUKI RAHMAT