Qatar terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 dalam voting yang digelar di Zurich Kamis lalu. Pada saat bersamaan Rusia memenangi hak untuk menggelar Piala Dunia 2018.
Beckenbauer mengaku terkejut dengan terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah pesta akbar empat tahunan itu. Tapi, ia tetap mendukung hasil voting sambil mengusulkan solusi untuk menghindari panasanya cuaca di negara Arab itu saat musim panas yang bisa mencapai 40 derajat Celcius.
"Kita harus mempertimbangkan solusi pergelaran Piala Dunia 2022 pada Januari dan Februari saat temperatur udara di Qatar terasa nyaman pada sekitar 25 derajat Celcius," kata Beckenbauer seperti dikutip harian Jerman, Bild.
"Kenapa solusi ini tak bisa diterima? Jadwal di liga-liga besar Eropa bisa diubah pada 2012 dan itu berarti dampaknya (menggelar Piala Dunia pada musim dingin) tak akan terlalu besar.
"Itu juga akan menjadi alternatif yang bagus untuk menghindari pengeluaran yang terlalu besar dengan memasang AC di stadion-stadion dan fan zones.
“Qatar telah memenangi pemungutan suara dan layak mendapat kesempatan sebagai tuan rumah pertama dari Timur Tengah.”
Beckenbauer yang pernah memenangi Piala Dunia sebagai pemain (1974) dan pelatih (1990) menolak mengungkapkan negara mana yang dipilihnya dalam pemungutan suara Kamis lalu.
Tapi, ia mengaku terkejut Qatar terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 mengalahkan Amerika Serikat, Australia, Jepang dan Korea Selatan. Dengan demikian, Qatar akan menjadi negara terkecil yang pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia.
"Yang mengejutkan saya adalah Australia tersingkir di putaran pertama, seperti halnya Inggris (yang tersingkir di putaran pertama pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018), tapi saya yakin Rusia bakal menjadi tuan rumah yang bagus (pada 2018)," aku Beckenbauer.
Beckenbauer juga mengkritik pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 yang dilakukan secara bersamaan.
“Adalah sebuah kesalahan memilih tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 pada hari yang sama, tapi semua itu telah terjadi. Saya akan lebih senang memberikan kesempatan memilih tuan rumah Piala Dunia 2022 kepada genrasi berikutnya,” kecam Beckenbauer.
Beckenbauer sendiri telah mengungkapkan niatnya untuk mundur dari Komisi Eksekutif FIFA Maret mendatang dengan alasan keluarga.
REUTERS | AP | A. RIJAL