TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemilik klub Medan Chief dan Pro Titan, Sihar Sitompul, melihat desakan agar Nurdin Halid mundur dari posisi Ketua Umum PSSI muncul sebagai akumulasi kekecewaan. “Ya, menurut saya ini akumulasi kekecewaan terhadap prestasi,” katanya saat dihubungi Minggu (2/1).
Tapi ia menegaskan, tak ingin terjebak dalam desakkan mundur Nurdin Halid dari PSSI. Sihar menilai, majunya sepakbola di tanah air harus dilalui dengan pencanangan program.
“Kita harus lihat program apa untuk 3 hingga 4 tahun mendatang,” ujar Sihar. Program itu, menurutnya, masih hal yang sumir dilakukan PSSI. Soal pembinaan dan kompetisi yang bagus. “Kalau menginginkan prestasi harus ada pembinaan dan kompetisi yang bagus,” ujarnya.
Hal lain, Sihar menilai masih dianggapkanya sepakbola adalah olahraga masyarakat. “Sepakbola sekarang adalah era industri,” katanya. Jadi, klub harus mampu membiayai klubnya, tidak lagi mengharapkan anggaran dari APBD saja.
Sekretaris Pengurus Daerah PSSI Sumatera Utara, Choking Susilo Sakeh, mengingatkan desakan mundurnya Nurdin Halid itu harus sesuai mekanisme organisasi di PSSI. “Ingat, PSSI adalah anggota FIFA,” kata Choking kepada Tempo.
Choking mengajak masyarakat agar membedakan PSSI dengan sosok Nurdin Halid. Keberadaan Nurdin Halid, lanjut Choking, bila diinginkan mundur harus sesuai dengan mekanisme. “Harus sesuai mekanisme organisasi,” tegasnya.
Untuk mencari figur PSSI yang layak, Pengda PSSI Sumut usai mengikuti Rapat Kerja Nasional, nanti akan membuka penjaringan Ketua PSSI. “Nanti kita akan jaring figur yang layak, menjelang Kongres PSSI sekitar April 2011,” ungkapnya.
Choking mengingatkan, kekecewaan terhadap prestasi sepakbola di tanah air, tidak boleh hanya dibebankan pada PSSI. “Karena pembinaan dan pembangunan infrastruktur itu juga tanggungjawab pemerintah. Sejauh ini, di Sumut saja tidak ada lapangan yang layak standart FIFA,” katanya.
Soetana Monang Hasibuan