Soal bertahannya Syamsul Arif dibenarkan oleh Asisten Manager Bidang Teknik, Imam Sardjono. Menurut dia, untuk membujuk penyerang mantan pemain Persela Lamongan ini butuh waktu yang cukup lama. Termasuk, meyakinkan prospek Persibo ke depan setelah bergabung ke Liga Primer Indonesia (LPI) dan meninggalkan Liga Super Indonesia. “Syamsul akhirnya, pilih bertahan,” ujarnya saat dihubungi Tempo lewat telepon, Sabtu (8/1) siang.
Dikatakan, bahwa Syamsul dianggap mengerti dengan kondisi Persibo. Apalagi, pemain asal Kecamatan Ngasem, Bojonegoro ini, juga telah diminati oleh sejumlah klub papan atas di negeri ini. Tetapi, Imam tidak menjelaskan klub mana saja yang meminangnya.
Bertahannya ujung tombak asal Kecamatan Ngasem, Bojonegoro ini, menggembirakan sejumlah pihak. Apalagi, pengumuman bertahannya Syamsul dilakukan dua hari sebelum LPI bergulir. Besok, Persibo akan bertanding melawan Batavia Union di Stadion Letjen Soedirman, Bojonegoro.
Tak hanya itu, dalam peluncuran Persibo siap ke LPI, para Boro Mania—suporter Persibo—menyanjung pihak manajemen Persibo yang bisa meyakinkan Syamsul Arif. “Dia itu (Syamsul) ikon Persibo,” ujar Presiden Boro Mania Basar.
Dengan bergabungnya Persibo ke LPI dan meninggalkan ISL, kini tidak ada lagi masalah di internal Boro Mania. Jika sebelumnya, terjadi silang pendapat antar-pengurus Boro Mania, sebagian menolak Persibo bergabung ke LPI dan tetap bertahan. “Kini suporter aklamasi mendukung Persibo ke LPI,” ujarnya.
Seperti diketahui, beberapa bulan menjelang bergulirnya LPI, ada tujuh pemain yang menyatakan mengundurkan diri. Tujuh pemain itu, di antaranya Syamsul Arif, Victor Da Silva (asal Brazil posisi gelandang), Rudi Widodo (gelandang serang), Zainudin dan Dwi Kuswanto (keduanya penjaga gawang) Syamsul Arif (penyerang) Cucu Hidayat dan (gelandang) Slamet Nurcahyo. Tetapi, Syamsul akhirnya menarik niatnya dan tetap bergabung dengan klub sepak bola yang tahun lalu menjadi juara Divisi Utama dengan mengalahkan Delta Sidoarjo tersebut.
Sujatmiko