“Senin nanti saya akan berangkat ke Jakarta. Selain bertemu dengan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Andi Alifian Mallarangeng), saya juga mengajak 78 anggota pemegang hak suara memberikan dukungan ke Erwin,” kata Ilham di Warkop 76, Makassar, Jumat (22/4).
Saat ini, kata dia, para pemegang hak suara tersebut tetap kukuh mendukung George Toisutta dan Arifin Panigoro. Namun, karena keputusan FIFA tetap melarang pencalonan keduanya, Ilham mengajak semua kalangan menghargai keputusan tersebut. “Kita tidak ingin mempermalukan FIFA di mata Indonesia. Makanya kita akan patuhi keputusan itu. Meskipun kita juga cukup sadari keputusan itu melanggar statuta,” ujar Wali Kota Makassar tersebut.
Sebelumnya, hasil pertemuan Komite Normalisasi dengan FIFA tetap menolak pencalonan George Toisutta, Arifin Panigoro, Nurdin Halid, serta Nirwan Bakrie. Selain itu, FIFA juga tidak mengakui adanya Komite Pemiliha, tapi hanya mengakui Komite Banding.
Alasan PSM mencalonkan Erwin Aksa sebagai ketua PSSI, kata Ilham, karena putra bos PT Bosowa Aksa Mahmud tersebut adalah figur muda yang kaya pengalaman. Pengabdiannya di sepak bola juga tidak diragukan lagi.
"Tiga tahun Erwin menjadi pengurus di PSM. Sekarang pun ia Wakil Ketua PSM, di bawah saya. Dari beberapa kandidat saat ini, hanya Erwin yang menurut saya figur tepat,” kata Ilham lagi.
Erwin Aksa sendiri mengaku telah menyiapkan konsep pengembangan PSSI ke depan. Terutama soal pembinaan dan target prestasi yang mestinya harus selalu menjadi impian dan target. “Makanya, bagi semua anggota yang mendukung, saya harapkan menyiapkan konsep pengembangan PSSI ke depan. Untuk saat ini, saya belum bisa mengklaim dukungan. Tapi, cukup saya syukuri karena bisa lolos kriteria. baik dari persyaratan calon ketua, wakil, maupun komite eksekutif,” kata Erwin.
Selain Erwin, juga ada calon lainnya dari Sulawesi Selatan, Diza Rasyid Ali. Mantan manajer Persija Jakarta dan PSM Makassar tersebut juga ngotot maju sebagai kandidat calon ketua umum.
Diza juga sempat meminta dukungan kepada PSM. Namun, apa lacur, Tim Juku Eja hanya ingin mencalonkan Diza sebagai anggota Komite Eksekutif. “Tidak masalah. Saya kira setiap orang punya pandangan yang berbeda tentang saya. Dan saya pun memahami itu. Mungkin ada pertimbangan lain sehingga hanya mencalonkan saya sebagai komite eksekutif,” kata Diza melalui pesan singkat (22/4).
IRFAN ABDUL GANI