TEMPO Interaktif, London --Liga Primer Inggris kemungkinan menggunakan teknologi garis gawang pada musim depan. Hal itu dikatakan sekretaris umum asosiasi sepak bola Inggris (FA), Alex Horne, demi mengurangi kesalahan yang dilakukan wasit.
Horne yakin teknologi yang sedang dalam tes itu akan selesai tepat waktu dan akan mendapat izin dari badan tertinggi sepak bola dunia (FIFA) yang diperkirakan sudah bisa digunakan untuk musim 2012/2013. “Ini mungkin kita bisa lihat (teknologi garis gawang) di Liga Primer Inggris di awal 2012/2013,” ujar Horne kepada BBC.
Menurut Horne, upaya itu dilakukan tak lepas untuk membantu tugas wasit di Liga Primer dalam menentukan keputusan terkait gol yang masuk atau tidak. Sehingga tidak akan terjadi kontroversi lagi terkait gol yang diciptakan.
“Mudah untuk membuat kesalahan, dan kami telah melihat beberapa contoh di mana wasit dan juga asistennya tidak dapat melihat apakah bola sudah melalui garis gawang atau belum,” ujarnya. “Kami harus membantu mereka dalam membuat keputusan.”
Pernyataan Horne tersebut sebenarnya bertentangan dengan pernyatannya sebelumnya. Padahal bulan lalu dia sempat mengklaim pengetesan teknologi garis gawang tidak mungkin bisa selesai tepat waktu.
Sembilan sistem sedang dalam tes oleh para petugas resmi dari FIFA untuk menentukan apakah teknologi tersebut bisa digunakan atau tidak pada Juni tahun depan. Namun Horne tidak menepis ada kemungkinan tertunda, mengingat waktu pengujiannya cukup sempit.
“Apakah ada cukup waktu untuk teknologi itu dibawa dan digunakan di liga atau kompetisi, saya belum tahu. Waktunya cukup sempit, tapi mungkin untuk musim depan,” tuturnya.
FIFA sebelumnya menolak teknologi garis gawang dengan menyatakan keputusan sebaiknya tetap dipegang oleh para wasit. FIFA berubah setelah pertandingan Jerman dan Inggris di Piala Dunia di Afrika Selatan. Saat itu gol Frank Lampard dinyatakan wasit tidak melintas garis gawang namun dalam tayang ulang terlihat sebaliknya.
Cabang olah raga lain telah menggunakan teknologi ini, termasuk sistem Hawk-Eye untuk tenis. Salah satu perusahaan yang ikut adalah Cairos, yang didukung Adias dengan sistem sensor elektronik yang ditanam di bawah garis gawang.
DAILY MAIL | BBC | IRVAN SAPUTRA