TEMPO.CO, Jakarta - FC Barcelona secara resmi membangun akademi sepak bola di Indonesia, FCB Escola-Indonesia. Proses pembangunan diresmikan melalui upacara peletakan batu pertama yang dihadiri oleh Chief Marketing Officer FC Barcelona Laurent Colette, Rabu, 21 Maret 2012 di Kawasan Sentul, Jawa Barat.
"Kami berharap dengan dibangunnya akademi ini, kami bisa menularkan nilai-nilai yang dianut Barcelona dalam metode pelatihan sepak bola di Indonesia. Indonesia pasti memiliki talenta-talenta baru yang berbakat," kata Colette dalam acara peletakan batu pertama di Sentul.
Akademi ini akan dibangun di atas lahan seluas 15 hektare, berisi satu lapangan sepak bola ukuran besar dengan standar internasional, dua lapangan berukuran kecil untuk latihan dan satu gedung asrama. Proses pembangunan diperkirakan selesai pada September 2012.
Sekolah sepak bola ini merupakan akademi sepak bola residensial pertama yang dibangun Barcelona di luar Spanyol. Yang dimaksud akademi residensial adalah para murid FCB Escola akan tinggal di asrama dan mengikuti pelatihan sepak bola dan olah raga layaknya mereka sekolah di sekolah regular.
Beberapa sekolah sepak bola milik Barcelona yang dibangun di luar Spanyol seperti di Dubai atau Jepang bukan merupakan akademi residensial, tetapi lebih merupakan sekolah sepak bola regular.
"Dalam akademi ini, anak-anak akan belajar dan tinggal di akademi dan lapangan yang terletak dalam satu kompleks," kata Direktur Marketing FCB Escola Indonesia, Arif Putra Wicaksono.
Untuk mendukung pengembangan murid-muridnya, akademi La Masia Indonesia ini akan menggunakan jasa direktur teknis dan asisten pelatih dari Barcelona. Pelatih-pelatih lokal yang digunakan juga akan dilatih secara khusus terlebih dahulu.
Akademi ini direncanakan menampung 250 anak per tahun. Biaya untuk berlatih di La Masia Indonesia ini terbilang tinggi yaitu sekitar Rp10-Rp15 juta per bulan di luar biaya masuk awal. "Kami memang menyasar target premium karena untuk kualitas yang baik dibutuhkan cost yang tinggi," tutur Arif.
Akademi juga menyediakan program beasiswa sekitar 10 persen dari kuota murid per tahun. Hal ini untuk merangkul anak-anak muda berbakat yang tidak sanggup membayar biaya sekolah per bulan.
ANANDA W. TERESIA