TEMPO.CO, Jakarta -- Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tono Suratman memastikan tidak akan membentuk tim sepak bola nasional tandingan seperti usulan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) versi KPSI La Nyalla Mattalitti.
"Tidak! Kami tidak akan membentuk timnas tapi harus ikuti program yang sudah dicanangkan," katanya usai memberi bonus kepada pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad-Lilyana Natsir di kantornya, Rabu, 18 April 2012.
Ketua PSSI vesi KPSI, La Nyalla Mattalitti, pada Rabu, 11 April 2012, menemui Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. Dalam pertemuan itu, La Nyalla mengusulkan agar untuk sementara tim nasional dikelola KONI atau Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Usulan La Nyalla ini terkait dengan sikap klub-klub liga super Indonesia yang menolak memberi izin para pemain mereka memperkuat tim nasional yang dikelola PSSI. Mereka beralasan, PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin tak lagi kredibel.
Tono mengatakan tim nasional bukan milik PSSI atau PSSI versi KPSI, melainkan milik seluruh elemen bangsa alias milik nasional. Karena itu, kata dia, "Yang sekarang sudah ada saja kita akan support."
PSSI saat ini telah memanggil sejumlah pemain untuk memperkuat tim nasional. Dari daftar pemain calon skuad tim nasional itu, 29 di antaranya berasal dari liga super Indonesia. Namun sampai kemarin, tak satu pun pemain liga super yang memenuhi panggilan.
DWI RIYANTO AGUSTIAR