TEMPO.CO, Pekanbaru - Kanopi teras Venue Tenis PON ke-18 Riau yang terletak di lingkungan PTPN-V ambruk, Kamis sore, 6 September 2012. Satu unit mobil Avansa BK 18 QD milik kontingen Sumatera Utara ringsek, sedangkan tiga orang yang mengalami luka di bagian kepala dan kaki dilarikan ke Rumah Sakit AURI Pekanbaru.
Dua korban, Acen dan Emil Nulyadi, merupakan pekerja PT Amarta Karya Perser. Sedangkan satu orang lagi adalah sekuriti PTPN-V, Amran Sekedang. Adapun Edi, sopir Avanza terkilir di bagian lehernya.
Menurut Edi, peristiwa ini berawal ketika dia dan dua offisial Sumatera Utara, Alfian dan Hadi Suyono hendak melakukan registrasi. "Ketika itu Pak Hadi sudah masuk, dan saya dengan Alfian di dalam mobil," ujar Edi.
Saat itu, kata dia, kondisi hujan lebat dan angin kencang. Dia pun memutuskan berteduh di teras. Tiba-tiba, pada pukul 17.15, kanopi yang terbuat dari bahan kaca ambruk dan menimpa mobil Avanza yang terparkir di bawahnya.
"Sempat dua kali ambruk. Ketika kanopi terasa menekan atap mobil, saya dan Alfian langsung keluar," Edi mengungkapkan. “Dua pekerja yang tengah memasang lampu, dan satu orang sekuriti, tertimpa, dan langsung dilarikan kerumah sakit,” ujar dia.
Kepala Humas PTPN-V, Friando Panjaitan, mengatakan, bangunan venue senilai 20,6 miliar masih dalam masa perawatan dari pihak kontraktor PT Amarta Karya Persero dan belum serah terima ke pihak PTPN-V. Menurut Friando, dalam pembangunan ini pihak PTPN-V hanya meyediakan dana pembangunan, sementara pengerjaan sepenuhnya tanggung jawab kontraktor. "Bangunan ini masih dalam pemeliharaan, jadi ini masih tanggung jawab kontraktor," ujar Friando.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Pekanbaru, AKP Arif Fajar, mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kasusnya. "Kami langsung amankan dari pihak kontraktor dan pekerja yang menangani pekerjaan kanopi ini, untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Arif.
RIYAN NOFITRA