TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah "angkat tangan" soal sikap keras Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI), yang ngotot menggelar kongres masing-masing hari ini, Senin, 10 Desember 2012. PSSI menggelar kongres luar biasa (KLB) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Adapun KPSI berkongres di Hotel Sultan, Jakarta.
"Jika yang dilaksanakan merupakan kongres masing-masing pihak dan tidak sesuai dengan isi dan semangat nota kesepahaman (MoU), penilaian keabsahan kami serahkan kepada Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA)," kata pelaksana tugas Menpora, Agung Laksono, Senin, 10 Desember 2012.
Padahal, PSSI dan KPSI sebelumnya diamanatkan untuk menggelar kongres bersama, sesuai MoU di Kuala Lumpur, Juni lalu. Kemenpora, kata Agung, tetap dengan keputusan MoU tersebut dan meminta kedua pihak untuk menggelar kongres bersama.
"Makanya, kami tidak merekomendasikan kongres mana pun, dan tidak melarang kongres mana pun, baik kongres PSSI ataupun KPSI. Itu posisi pemerintah," kata Agung lagi.
Terkait dengan kemungkinan sanksi FIFA, karena kedua pihak gagal mencapai kata sepakat, Agung mengatakan telah menyiapkan beberapa skenario. Namun, politikus Partai Golkar itu enggan memerinci lebih lanjut. "Kalau itu benar terjadi (sanksi), pasti akan ada tindak lanjut dari pemerintah" ujar Agung.
FIFA menyurati Kemenpora pada 26 November lalu, dan memberi tahu kemungkinan sanksi bagi Indonesia, jika kisruh tak kunjung selesai pada 10 Desember. FIFA sendiri akan membahas masalah Indonesia pada rapat Komite Eksekutif FIFA, 14 Desember mendatang, di Jepang.
ARIE FIRDAUS
Baca juga:
KPSI: Kongres PSSI di Palangkaraya Ngawur
Di Malaysia, Keok AFF 2012, Andik dan Kisruh PSSI
Messi vs Kobe Bryant, Pemenangnya Eskrim
Tak Akur, PSSI dan KPSI Diminta Sama-sama Bubar
KPSI Ngotot Gelar Kongres Sendiri