Super padatnya jadwal tur musim panas lalu juga menjadi faktor lain tumbangnya sang bintang. Bayangkan saja, selama 64 hari di libur musim panas itu, ia harus tiga kali keliling dunia, menempuh jarak tak kurang dari 121.850 kilometer.
Pada akhir Juni, Messi tur ke benua Afrika untuk melakukan aksi solidaritas. Belum sempat berisitrahat, ia terbang lagi ke Amerika Selatan dan Amerika Serikat melakoni tur The Friends of Messi.
Tur demi tur terus belanjut hingga akhir Juli. Sehingga Messi tak pernah benar-benar bisa beristirahat. AS, harian olahraga berbahasa Spanyol, menuding jadwal super padat inilah yang menumbangkan Messi.
Penyebab lain: Perubahan Pendekatan Tim Medis