TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Manchester United, Louis van Gaal, bisa sedikit bernapas lega setelah melewati tiga pertandingan pramusim tanpa terkalahkan. Namun, Van Gaal dihadapkan pada pekerjaan rumah menyusul perubahan strategi MU dan kepergian pemain belakang senior seperti Nemanja Vidic, Rio Ferdinand, dan Patrice Evra.
Di MU, Van Gaal menerapkan formasi 3-5-2 yang diusungnya ketika memimpin timnas Belanda meraih tempat ketiga Piala Dunia 2014. MU dan tim-tim Liga Primer Inggris lainnya identik dengan formasi empat bek sejajar. Alhasil, MU harus beradaptasi dengan strategi anyar tersebut.
Sementara itu, MU tinggal menyisakan tiga pemain belakang yang biasa menghiasi tim utama. Phil Jones, Chris Smalling, dan Jonny Evans adalah tiga bek tengah senior yang tersisa. Dalam tur pramusim 2014 ke Amerika Serikat, Van Gaal harus membawa dua bek tim junior Michael Keane dan Tyler Blackett.
“Saya melihat para pemain belakang kami terlebih dahulu. Ketika Anda melihat tiga pertandingan kami, saya pikir mereka telah bermain dengan bagus,” kata Van Gaal seperti dilansir situs resmi klub, Manutd.com, Rabu, 30 Juli 2014.
Akan tetapi, sangat riskan bagi Van Gaal jika hanya mengandalkan Jones, Smalling, Evans, dan dua pemain muda untuk bersaing di musim depan. Manajer asal Belanda itu mengaku timnya tengah memburu bek tengah baru pada bursa transfer musim panas ini.
“Benar bahwa kami sedang mencari pemain belakang, karena banyak bek telah pergi,” ujar manajer 62 tahun itu. “Kami harus merotasi mereka. Tapi, saya juga suka dengan performa Keane dan Blackett.”
Trio bek yang menjadi incaran Van Gaal adalah bintang Borussia Dortmund, Mats Hummels, bek muda Feyenoord, Stevan de Vrij, dan kapten Arsenal, Thomas Vermaelen. Namun, hingga detik ini, MU dikabarkan belum melayangkan tawaran resmi kepada pemain incarannya itu.
MANUTD | ANTONIUS WISHNU
Baca juga:
Tifatul Janji Segera Tutup Situs Berita Palsu
Jokowi: Banyak Mafia di Kementerian ESDM
Polisi Lacak Pemilik Portal Berita Palsu
Jadi Presiden, Jokowi Blusukan Keliling Indonesia
Ahli: Portal Berita Palsu Dibuat untuk Pilpres