TEMPO.CO, Barcelona – Luis Enrique, pelatih baru Barcelona yang menggantikan Gerardo Martino, saat ini masih terus mencari ramuan terbaik untuk timnya. Dalam dua uji coba sebelumnya, yaitu saat mengalahkan Huelva 1-0 dan ditahan Nice 1-1, ia sudah menunjukkan kreativitasnya dengan memperkenalkan formasi baru: 3-2-3-2. Formasi tersebut sudah beberapa kali dicoba dalam latihan.
Penerapan formasi baru itu sudah memunculkan tanggapan positif di kalangan suporter dan pengamat. Langkah Enrique dianggap sebagai angin segar. Sepeninggal Josep Guardiola, permainan Barca yang mengandalkan formasi 4-3-3 dianggap terlalu monoton dan gampang diprediksi lawan. Saat masih bersama Guardiola, Barca mampu bermain dengan banyak formasi, yakni 4-3-3, 3-4-3, 3-3-4, bahkan pernah juga 3-7-0.
Formasi 3-2-3-2 diperkenalkan Enrique untuk mengakomodasi banyaknya pemain dengan kemampuan menyerang yang bagus. Selain itu, formasi tiga bek dipilih karena kurangnya stok pemain bagus pada lini belakang, terutama setelah pensiunnya Carlos Puyol dan semakin menurunnya kemampuan Alves, seperti yang terlihat dalam Piala Dunia 2014, saat dia tergeser oleh Maicon yang sudah berumur.
Dalam skema baru ini, Suarez akan diplot untuk diduetkan dengan Neymar pada lini depan. Messi berada di belakang keduanya, seperti peran dia dalam timnas Argentina. Di sisi kanan dan kiri bintang Argentina ini ada Andres Iniesta dan Rakitic. Posisi dua gelandang diisi oleh Sergio Busquets dan Mascherano. Adapun lini belakang bakal diisi oleh Jeremy Mathieu, Gerard Pique serta Marc Bartra atau Jordi Alba.
Marca melaporkan formasi baru itu mengutamakan fleksibilitas. "Tiga bek akan memungkinkan pemain sayap membantu serangan saat tim menguasai bola, dengan Mascherano dan Busquets membantu pertahanan saat tim kehilangan bola,” demikian harian Spanyol itu mengutip penjelasan seorang staf pelatih Barca. “Lima gelandang juga berfungsi ganda. Selain mendominasi penguasaan bola, formasi ini akan membuat tim lebih solid.”
Masalah lain, karena skuadnya belum lengkap, Enrique belum bisa menerapkan formasi tersebut secara maksimal. Dalam laga uji coba hari ini, tim ideal belum bisa dia turunkan. Suarez masih harus menjalani hukuman, sedangkan Neymar juga masih belum sepenuhnya pulih dari cedera.
Namun, sejak memulai latihan pada 14 Juli lalu, kiprah Enrique, mantan pelatih Barcelona B yang pernah menukangi AS Roma dan Celta Vigo sudah memunculkan optimisme. Rafinha, yang pernah menjadi andalan Enrique di Barcelona B, menilai pelatihnya itu merupakan sosok mumpuni untuk membangkitkan Barca yang pada musim lalu gagal meraih gelar. “Ia pelatih dengan gagasan yang jelas dan akan meraih sukses dengan mudah,” kata gelandang yang pada musim lalu dipinjamkan ke Celta Vigo itu.
Optimisme juga ditunjukkan Iniesta. Ia menilai Barca di bawah asuhan Enrique bisa menyamai prestasi saat tim itu masih diasuh Guardiola, terutama pada musim 2008/2009 saat mereka merebut tiga gelar. “Kami menjalani tahun ini seperti saat ini dengan antusiasme yang berlimpah,” kata dia.
REUTERS | MARCA | NURDIN SALEH