TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Manchester City, Manuel Pellegrini, sedang pusing. Tiga striker-nya, yakni Sergio Aguero, Edin Dzeko, serta Stevan Jovetic, mengalami cedera dan sudah pasti tak bisa tampil melawan Crystal Palace di Etihad Stadium, Ahad malam ini, 20 Desember 2014. Satu-satunya striker yang ada hanyalah Jose Angel Pozo.
Semestinya kabar ini membuat Neil Warnock, Manajer Palace, senang, tapi nyatanya tidak. Menurut dia, hilangnya Kun Aguero di lini tengah tidak lantas membuat City akan kehilangan kehebatannya.
“Hanya ada satu perbedaan antara klub yang saat ini di puncak klasemen dan klub di dasar klasemen, yakni mereka memiliki 25 pemain yang bisa bermain di setiap posisi dengan bagus,” katanya.
Dan khusus soal krisis striker ini, menurut dia, City masih memiliki pemain lain. Meskipun bukan striker murni, namun bisa bermain untuk posisi itu, yakni Samir Nasri dan David Silva. “Mereka sama bagusnya,” kata Warnock, seperti mewanti-wanti diri sendiri.
Warnock tidak sedang dilanda ketakutan. Bekas pemain Manchester City ini berpendapat serupa. “City tanpa striker? Mereka malah bisa lebih membahayakan,” kata Owen Hargreaves.
Keyakinan Hargreaves itu ada sebabnya. Saat City bermain dengan satu striker, pergerakan bola di lapangan tengah malah semakin baik. Itu artinya suplai bola ke depan gawang semakin banyak.
“Contohnya saat mereka bermain melawan Roma. Mereka hanya memasang satu striker. Mereka menurunkan tiga gelandang di tengah dan dua pemain di sayap. Nyatanya mereka bisa menguasai lapangan tengah,” katanya.
Selanjutnya: Laga yang jadi cetak biru buat Pellegrini
