TEMPO.CO, Jakarta - Suhu di Jalan Newmarket mencapai nol derajat. Tapi ratusan orang malah mendirikan tenda di sana. Mereka adalah pendukung setia Cambridge United yang memburu 209 tiket tersisa yang dijual Rabu pagi lalu. Mereka rela mengantre tiket yang harganya mencapai 40 pound sterling atau sekitar Rp 750 ribu itu demi mendapatkan kursi di Stadion Abbey Stadium, yang memiliki kapasitas tak lebih dari 9.000 penonton.
Nathan Howleson dan Reece Jolly adalah dua di antara pengantre itu. “Cambridge United selalu penting buat kami. Saya kira kami akan menang,” katanya. Mereka yang ikut antre lainnya adalah bapak dan anak Andrew-Ryan Parkinson. “Dia memang gila bola,” kata Andrew, mengomentari anaknya. “Dia sangat ingin datang dan menyaksikan Manchester United kalah di sini.”
Cambridge United hanyalah klub yang bermain di League Two atau divisi empat dalam tingkatan Liga Inggris. Bila diurutkan, rentang keduanya teramat jauh, jaraknya hingga 76 peringkat. Lihat saja Manchester United di peringkat ke-4 Liga Primer. Sedangkan Cambridge berada di peringkat ke-12 di League Two. Seperti antara langit dan bumi, memang.(Baca: Dua Karakter Van Gaal Saat Melatih MU)
Tapi mereka tetap saja punya keyakinan untuk membuat kejutan. Selain bermain di kandang sendiri yang telah mereka kenal lekuk-lekuk lapangannya dengan baik, dalam tiga pertandingan terakhir tim yang diasuh Richard Money ini mencatatkan kemenangan. Terakhir mereka menang atas klub Newport, dengan skor telak 4-0.
Money pun punya keyakinan itu. “Saya sama sekali tidak ragu akan kemampuan para pemain. Mereka akan bermain baik nanti,” katanya. Rasa percaya diri itu, kata Money, karena pada tahun lalu mereka telah melakukannya dengan baik.
Saat itu, Cambridge, yang masih berada di Conference Premier, menang dalam pertandingan play-off yang membuat mereka masuk ke League Two. Selain itu, mereka berhasil meraih gelar FA Trophy--kejuaraan yang diselenggarakan FA sejak 1969 khusus untuk klub sepak bola semi-profesional. “Pertandingan di tahun lalu jauh lebih penting dibanding pertandingan ini. Tingkat tekanannya pun tinggi, namun mereka bisa melewatinya dengan baik.”
Selanjutnya: Prediksi Dion Dublin, yang tahu kekuatan kedua tim