TEMPO.CO, Jakarta - Liga Super Turki memang sudah agak lama menjadi tempat bermain para bintang internasional dalam “masa persiapan pensiun” atau ketika terlempar dari persaingan di liga-liga terkemuka di Eropa. Tapi, kecenderungan terakhir, status Liga Super Turki sudah meningkat, tidak lagi hanya menjadi tempat transisi bintang yang cahayanya mulai redup.
Dan, pada saat bersamaan, para pemain dari Turki tidak lagi bermain di Jerman dan sekitarnya, sebagai warisan sejarah kedekatan dua negara itu, tapi juga ke Spanyol, Italia, dan Inggris. Yang menarik, tren sepak bola Turki yang bercitra positif dari segi pemasaran dan kualitas ini terjadi ketika tim nasional Turki lagi terpuruk di Piala Eropa maupun Piala Dunia.
Turki sudah absen dari tiga putaran final Piala Dunia terakhir. Mereka juga terancam absen dari putaran final Piala Eropa 2016 untuk ketiga kalinya secara beruntun. Setelah mengalahkan Kazakstan, mereka masih punya peluang menggeser penghuni peringkat ketiga grup kualifikasi mereka di Euro 2016, yaitu Belanda, jika selanjutnya mampu tampil konsisten.
Pelatih kawakan dari Turki, Fatih Terim, masih harus bekerja keras untuk menjadikan tim nasional negaranya meraih masa keemasan, seperti pada 2002-2008.
Yldrm Demirören, yang terpilih lagi memimpin badan sepak bola Turki, hanya bisa berjanji membuat tim nasional mereka berjaya lagi. “Kami akan bekerja dengan lebih bersemangat dan antusias dibanding sebelumnya.”
Di tingkat klub, Galatasaray, Fenerbahçe, dan Beikta masih berkuat di babak utama penyisihan grup dua kejuaraan Asosiasi Persatuan Sepak Bola Eropa (UEFA), yaitu Liga Champions dan Liga Europa. Baru Galatasaray yang bisa satu kali memenangi trofi UEFA, sementara Fenerbahce mencapai semifinal.
Tapi kondisi terakhir persepakbolaan Turki tidak menyumbat bakat-bakat individu para pemuda dari negara “Asia”-nya Eropa ini untuk menarik minat para klub terkemuka di dunia.
Selain Arda Turan, ada penyerang Turki berusia 18 tahun, Enes Unal, yang membuat Manchester City rela merekrutnya dari Bursaspor dengan harga transfer yang belum dipublikasikan.
Unal, yang baru sekali membela Turki, mencetak empat gol dalam 37 pertandingan bersama Bursaspor, yang menduduki peringkat keenam Liga Super Turki musim lalu.
Unal membuat debut internasional secara penuh saat melawan Luksemburg pada Maret lalu setelah mencetak 24 gol dalam 25 pertandingan timnas Turki di bawah usia 16 tahun. Pada 2013, saat usianya 16 tahun, ia menjadi pencetak gol termuda di Liga Super Turki.
DAILY MAIL | GUARDIAN | MIRROR | HARI PRASETYO