Juru bicara Barito Putra, Denny Nizar, menyatakan turnamen tak ubahnya laga antarkampung bila tak memiliki jenjang. Sebab, juara turnamen tak jelas akan berada di strata pertandingan mana. "Makanya kami memutuskan tak ikut," ucapnya.
Asisten pelatih Persela Lamongan, Didik Ludiyanto, menambahkan, turnamen bukanlah solusi di tengah kisruh sepak bola Tanah Air. Yang terpenting, kata dia, adalah pemerintah dan PSSI bersatu dalam membangun kembali olahraga ini secara utuh. Bila hubungan kedua pihak harmonis, akan ada solusi terhadap pemenang turnamen. "Soal jenjang ini memang menjadi pertimbangan manajemen kami," ucapnya melalui sambungan telepon, Jumat
Turnamen ini, Didik melanjutkan, juga akan terhambat oleh persiapan para pemain. Sebab, waktu menjadi mepet karena pemain baru bisa dipanggil setelah Lebaran. Padahal para pemain butuh persiapan matang karena mereka tak menjalani uji coba akibat diliburkan setelah Liga Indonesia dihentikan pada April lalu.
Pelatih Satia Bagdja menambahkan, masalah persiapan semakin rumit karena biaya mendatangkan pemain tak akan sedikit. Khususnya klub yang dirundung masalah gaji pemain, seperti Persija, sudah empat bulan anak asuhannya tak menerima gaji. "Pengurus bilang belum ada uang, bagaimana kami bisa bicara," katanya.
Adapun Hasani, yang dimintai konfirmasi, mengatakan akan mengevaluasi kembali rencana digelarnya turnamen bila ternyata pesertanya tidak sampai 12 klub—target minimum peserta yang sudah dipatok Mahaka sebelumnya. Evaluasi baru dilakukan setelah batas pendaftaran pada 15 Juli.
Hasani enggan menyebutkan apakah bentuk evaluasi berupa pengunduran waktu kickoff atau pembatalan turnamen. Ia hanya berusaha terus membujuk semua klub Liga Indonesia agar tetap tertarik bergabung. "Mari berpikir positif agar turnamen ini still on track," katanya saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat lalu.
Ihwal jenjang setelah turnamen, Hasani mengatakan Mahaka bukanlah federasi sepak bola yang bisa membuat kebijakan ihwal jenjang kompetisi. "Kami hanya membuat turnamen untuk mengisi kekosongan kompetisi," katanya.
TRI SUHARMAN