TEMPO.CO, Makassar - Kepala pelatih Persegres Gresik United, Liestiadi, mengakui PSM Makassar layak menang karena bermain lebih baik dibandingkan timnya. Sehingga, ia mengatakan pihaknya tidak menyalahkan anak asuhnya lantaran sudah menjalankan sesuai instruksi pelatih ketika di lapangan.
"Tapi dua gol penalti dari skema pemain, hasilnya kami ingin evaluasi gol-golnya. Apakah itu murni penalti atau tidak. Jadi tolong diputar kembali videonya yang disiarkan di televisi," kata Liestiadi, saat jumpa pers di Stadion Mattoangin.
Liestiadi menegaskan jika dua gol pinalti harus diputar kembali, kemudian panitia pertandingan mengevaluasinya. Sebab, kalah dalam pertandingan itu hal yang biasa, tapi menjunjung nilai sportivitas yang terpenting. "Saya sudah bilang kalah itu nomor dua, yang utama itu harus sportif dan menjadi petarung. Jadi saya perintahkan kepada pemain tunjukkan kalau kamu petarung sejati," tutur dia.
Akibat kekalahan 0-3 dari PSM, Gresik harus menang ketika melawan Borneo di laga kedua, Jumat, 4 September 2015, di Stadion Mattoangin.
Kepala pelatih PSM, Assegaf Razak, mengapresiasi penampilan Syamsul Chaeruddin cs, lantaran mampu meraih poin penuh di laga perdana. Namun, ia sangat menyayangkan kehilangan dua pemain bek kiri, Hendra Wijaya, dan bek kanan, Iqbal Samad, lantaran diganjar kartu merah.
"Kehilangan dua pemain inti ini, membuat kami kembali akan melakukan rotasi pemain untuk menutupi posisi yang kosong," ucap Assegaf.
Apalagi, kata Assegaf, pertandingan melawan Gresik merupakan laga berat. Tapi Syamsul mampu menjalankan skema yang diinginkan pelatih. "Masih ada kekurangan yang harus dibenahi, jadi dalam setiap pertandingan harus ada evaluasi. Jadi tiga hari masa jeda kami akan lakukan evaluasi," tuturnya.
DIDIT HARIYADI