TEMPO.CO, Surabaya - Mantan kapten timnas U-19, Evan Dimas Darmono, memilih cepat-cepat kembali ke Indonesia seusai kegagalannya dalam pertandingan percobaan (trial) di klub UE Llagostera, Spanyol, Agustus lalu.
Pemuda yang kini sudah kembali memperkuat klub Persebaya United dalam Piala Presiden 2015 yang sedang bergulir itu mengaku tak betah di satu di antara negeri yang menjadi kiblat sepak bola dunia itu.
Selain tidak ada teman sesama pemain Indonesia, Evan terhambat masalah bahasa, walaupun selama di Spanyol Evan ditemani seorang kerabat CEO Persebaya, Gede Widiade. “Awal-awal dia memang bilang enggak kerasan (betah)," ujar ibu Evan, Anna, saat ditemui Tempo di kediamannya, Selasa, 8 September 2015.
Anna mengatakan sempat menasihati putranya bahwa begitulah risiko ketika jauh dari keluarga dan teman di Indonesia. “Tapi nanti lama-lama juga betah,” ujarnya mengulangi nasihatnya itu.
Bermain di klub sepak bola Eropa memang dirasakan Evan berbeda dengan bermain di negeri sendiri. Anna mengungkapkan, putranya menyoroti perbedaan yang cukup mencolok soal makanan.
“Nasi di sana dikasih sedikit, harus lebih banyak sayuran dan lauk-pauk. Pokoknya, atmosfernya berbeda,” katanya.
Anna membandingkan, Evan tampak lebih menikmati bermain di klubnya saat ini. Sejak kecil, kata dia, Evan memang memimpikan bermain di klub sepak bola asal Kota Pahlawan tersebut. "Anaknya (Evan) maunya masih membela Persebaya,” ujarnya.
Sejak kembali dari Spanyol pada 19 Agustus lalu, Evan hanya mengunjungi orang tuanya selama 3 hari di Surabaya. Pemuda 20 tahun itu melanjutkan bertanding memperkuat tim Garuda Muda dalam Sunrise of Java Cup 2015 di Banyuwangi sebelum memperkuat Persebaya United pada Piala Presiden.
ARTIKA RACHMI FARMITA