TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Chelsea, Jose Mourinho, menumpahkan kekalutan pikirannya kepada seorang reporter televisi yang mewawancarainya usai pertandingan Liga Inggris melawan Southampton di Stamford Bridge, London, Sabtu tengah malam, 3 Oktober 2015. Dalam pertandingan itu, Chelsea ditekuk 1-3.
Sebagaimana ditayangkan langsung Bein Sports 3, saat dimintai tanggapan soal kekalahan itu, Mourinho mencerocos selama tujuh menit dan tidak membiarkan reporter itu bertanya lebih lanjut. Setelah memberi jawaban panjang, dia langsung pergi.
"Dengar, Anda tahu siapa saya dan saya tidak lari dari tanggung jawab. Pertama, saya harus bilang bahwa karena kami ada di momen yang buruk, saya tidak boleh takut berkata jujur,” kata Mourinho.
Manajer asal Portugal itu menyalahkan wasit yang tidak memberi penalti saat Radamel Falcao jatuh usai berhadapan dengan kiper Southampton.
"Wasit takut membuat keputusan untuk Chelsea. Pada kedudukan 1-1, jelas kami seharusnya mendapatkan hadiah penalti,” ujarnya. “Jika Asosiasi Sepak Bola Inggris mau menghukum saya, silakan. Tapi saya ingin mengulangi: wasit takut membuat keputusan untuk Chelsea. Kenapa? Karena kalau dia membuat keputusan itu, selalu ada tanda tanya dan kami selalu dihukum.”
Mourinho juga menyinggung pertandingan-pertandingan lain di mana Chelsea seharusnya mendapatkan hadiah penalti. Menurut dia, kesalahan keputusan wasit soal penalti mempengaruhi mental pemain-pemainnya.
"Penalti di pertandingan ini krusial karena saat ada hal negatif terjadi, mental pemain kolaps,” ujarnya. “Setelah kejadian itu, tim saya kehilangan kepercayaan diri.”
Dalam pertandingan itu, Chelsea unggul lebih dulu melalui gol Willian pada menit ke-10. Pemain Southampton Steven Davis kemudian membuat gol dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-43. Sadio Mane dan Graziano Pelle menambah keunggulan Southampton dengan gol pada menit ke-60 dan 72.
GADI MAKITAN | BBC