TEMPO.CO, LONDON - Pelatih Liverpool Brendan Rodgers akhirnya dipecat menyusul serangkaian hasil buruk yang diterima timnya sepanjang musim ini. Keputusan pemecatan dilakukan hanya beberapa jam setelah ditahan imbang dengan skor 1-1 oleh sesama tim dari wilayah Merseyside, Everton, pada Minggu 4 Oktober 2015.
"Rogers sudah menghabiskan jutaan pound sterling dan Liverpool hanya mendapatkan hasil seperti ini. Rodgers sedang dalam tekanan hebat," kata mantan bek Liverpool, Mark Lawrenson, seperti dikutip dar BBC.
Performa The Reds --julukan Liverpool-- memang sedang meluncur bebas. Mereka belum memenangi satu pun kemenangan dalam enam pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Bahkan, sepanjang musim ini,Liverpool juga baru memenangi dua pertandingan, dua kali kalah, dan dua kali bermain imbang di Liga Primer Inggris. Ini membuat mereka terpuruk ke peringkat 13 klasemen dengan 8 poin.
Para pendukung Liverpool pun mulai kehilangan kepercayaan kepada Rodgers. Mereka menuntut Fenway Sports Group, pemegang saham terbanyak di Liverpool, memecatnya. Kini, keinginan itu terkabul.
Nama calon penggantinya sudah jauh haru beredar. Jurgen Klopp (mantan pelatih Real Madrid) dan Carlo Ancelotti (mantan pelatih Real Madrid) disebut-sebut sebagai kandidat terkuat pengganti Rodgers.
Namun ada tiga nama lainnya yang juga disiapkan, yakni Ronald Koeman (Southampton), Frank De Boer (Ajax Amsterdam), dan Garry Monk (Swansea City). Beredarnya nama-nama ini semakin membuat Brendan Rodgers tertekan.
"Saya tidak menyukai jika ada manajer yang dipecat. Tapi jika dia tidak bisa menang dalam enam pertandingan, akan sangat sulit baginya untuk bertahan," kata Mark Lawrenson.
DWI RIYANTO | BBC | MIRROR | EXPRESS | ESPN FC