TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Bayern Muenchen Josep Guardiola mewasdapai semangat juang Arsenal dalam pertandingan fase penyisihan Grup F Liga Champions pada Rabu, 21 Oktober 2015, dinihari nanti. Menurut Guardiola, target harus menang yang diemban anak asuh Arsene Wenger bisa membuat pertandingan berjalan sangat alot.
"Dalam situasi seperti ini mereka memiliki keuntungan karena mereka harus menang. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana mereka akan berjuang dalam 90 menit. Anda harus mencari jalan untuk bermain dalam situasi seperti itu. Kami harus bermain cerdas dan mengontrol pertandingan," ujarnya.
Di awal musim ini, Bayern tampil sangat superior. Mereka sudah mencetak sebelas kemenangan beruntun baik di Liga Jerman maupun di Liga Champions. Catatan ini membuat Bayern menjadi satu-satunya tim papan atas di Eropa yang meraih poin sempurna.
Mereka kokoh di puncak klasemen Liga Jerman dengan 27 poin dari sembilan kemenangan. Begitu pun di Liga Champions, mereka meraih dua kemenangan sempurna dengan mencetak delapan gol dalam dua pertandingan dan belum kebobolan satu gol pun.
Mesin gol mereka, Robert Lewandowski juga sedang on fire. Lewandowski tercatat sudah mencetak 22 gol musim ini baik untuk klub maupun untuk negaranya, Polandia, dalam fase kualifikasi Piala Eropa 2016.
Guardiola juga memiliki catatan cukup baik ketika melawan Arsenal, baik ketika menukangi Bayern Muenchen maupun ketika menjadi pelatih Barcelona. Dalam empat laga terakhirnya, Guardiola mampu memenangi dua laga dan hanya kalah sekali. Satu pertandingan lain berakhir seri.
Meskipun memiliki catatan bagus, Guardiola tak mau sesumbar. Menurut dia, Arsenal saat ini sedang dalam performa terbaiknya setelah mampu membuat dua kemenangan beruntun di Liga Inggris. Dia pun mewaspadai sejumlah pemain Arsenal yang dianggapnya berbahaya.
"Mantan pemain saya, ALexis Sanches sedang dalam performa yang sangat baik. Mesut Oezil, pergerakan antarlini yang dilakukannya untuk membuat ruang, sangat mengagumkan. Theo Walcott sekarang tidak lagi bermain sebagai sayap kanan tetapi sebagai penyerang dan dia sangat cepat, itu membuat dia sulit untuk dikontrol," ujarnya.
MIRROR| UEFA | FEBRIYAN