TEMPO.CO, Jakarta - Reinhard Rauball, Presiden Deutsche Fussball Liga GmbH (DFL), pengelola liga utama Jerman (Bundesliga) dan Divisi 2 (2.Bundesliga), menyatakan gelaran dua kompetisi tertinggi di negara tersebut tak ditunda meskipun sempat muncul kecemasan soal keamanan menyusul teror Paris, pekan lalu.
Pertandingan persahabatan Jerman menjamu Belanda yang semula direncanakan digelar di Hannover pada Rabu pagi, 18 November 2015, waktu Indonesia barat, dibatalkan hanya dua jam sebelum kick-off, seusai muncul rasa khawatir demikian hebat pascaserangan di Paris, akhir pekan lalu.
Kekhawatiran itu wajar saja mengingat pertandingan uji coba antara Prancis dan Jerman pada Sabtu pagi, 14 November 2015, waktu Indonesia barat, telah menjadi target serangan bom yang akhirnya menewaskan sepupu seorang pemain timnas Prancis yang tengah bermain dalam laga itu, Lassana Diarra.
Penundaan laga Jerman melawan Belanda kemudian menimbulkan spekulasi apakah rangkaian pertandingan dua kompetisi teratas liga Jerman juga akan ditunda. Namun Rauball menegaskan tak ada penundaan putaran Bundesliga dan 2.Bundesliga.
“Pertandingan Bundesliga akhir pekan ini tidak ada perubahan dan sesuai dengan jadwal semula. Penundaan pertandingan antara Jerman dan Belanda mengubah sepak bola di negara ini. Ini hari menyedihkan untuk sepak bola," kata Rauball kepada kantor berita Jerman, DPA. Rauball mengungkapkan rasa hormatnya atas keputusan penundaan pertandingan Jerman versus Belanda. “Saya tahu itu keputusan yang sulit. Namun keamanan bagi setiap orang merupakan prioritas nomor satu.”
BISNIS.COM