TEMPO.CO, Malang -Persegres Gresik United dan Persipasi Bandung Raya mengincar dua kemenangan di dua laga tersisa babak penyisihan Grup A Piala Jenderal Sudirman yang dihelat di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Gresik dan PBR sama-sama kalah di dua laga terdahulu. Di laga perdana pembuka turnamen Piala Jenderal Sudirman, Selasa, 10 November, Gresik dikalahkan tuan rumah Grup A, Arema Cronus, dengan skor telak 1-4 dan kemudian kalah tipis 1-0 dari Sriwijaya FC pada Kamis, 19 November. Namun Widodo Cahyono Putro tidak terlalu kecewa saat Gresik dikalahkan Laskar Wong Kito dibanding dikalahkan Arema Cronus.
Menurut Widodo, dalam pertandingan tersebut permainan Riko Simanjuntak dan kawan-kawan sudah makin meningkat. Mentalitas mereka makin kuat sehingga mereka pantang menyerah dan terus bekerja keras untuk bisa memenangkan pertandingan, minimal bisa menyamakan kedudukan untuk kemudian beradu penalti.
“Di dunia, enggak ada namanya puas kalau kalah. Tapi itu modal positif dari pertandingan lawan Sriwijaya kemarin, terutama di babak kedua. Kerja keras pemain kami menjadi modal berharga untuk pertandingan ketiga besok,” kata Widodo, Sabtu, 21 November 2015.
Pada Minggu, 22 November 2015, Gresik United menghadapi PBR. Widodo memastikan Gresik United tetap terus berjuang keras dan pantang menyerah meski peluang ke babak delapan besar makin kecil setelah dua kali kalah. Widodo menginstruksikan para pemainnya untuk tetap bermain agresif dan terbuka.
“Menang-kalah itu hal biasa, tapi semua harus melalui perjuangan yang sungguh-sungguh. Lagi pula, kami ikut turnamen ini juga untuk menatap masa depan karena sepak bola tidak hanya berhenti di Piala Jenderal Sudirman. Keikutsertaan kami di turnamen ini bagus sebagai tambahan ilmu dan jam terbang para pemain kami,” ujar Widodo, salah seorang penyerang andalan tim nasional yang kini berusia 45 tahun.
ABDI PURMONO