TEMPO.CO, Jakarta - Penyerang Paris Saint-Germain (PSG) asal Argentina, Ezequiel Lavezzi, direkrut Hebei China Fortune dengan nilai 23,5 juta pound untuk kontrak 2 tahun.
Transfer pemain berusia 30 tahun itu, seperti dilaporkan AFP, kini menjadi pemain berbasis Eropa yang hengkang ke timur dengan melibatkan biaya yang sangat besar.
Hebei menyebutnya sebagai "Maradona selanjutnya" pada akun media sosial resminya. Mereka tidak mengumumkan besaran nilai transfer. Namun sejumlah laporan media Inggris mengatakan Lavezzi akan bernilai sebesar 23,5 juta pound.
"Kedatangannya akan membuat serangan tim menjadi lebih tajam. Kami tidak sabar untuk melihat ia memperlihatkan semangat keberaniannya," tutur pemimpin klub Tiongkok itu pada Rabu, 17 Februari 2016.
Situs Transfermarkt.co.uk, yang melacak perkembangan-perkembangan komersial pada olahraga, menyebut transfernya bernilai sebesar 5,5 juta euro.
Tim-tim Tiongkok telah mengeluarkan dana besar di Eropa ketika para pemilik tim yang kaya raya mendukung visi Presiden Xi Jinping perihal raksasa tidur Asia ini untuk menjadi kekuatan baru sepak bola yang layak diperhitungkan.
Hebei China Fortune dimiliki oleh developer taman-taman industrial yang bermarkas di Beijing, yang didirikan oleh miliarder Wang Wenxue.
Di klub itu, Lavezzi akan bergabung dengan penyerang Pantai Gading Gervinho, yang didatangkan dengan biaya 18 juta euro pada Januari bersama kapten Kamerun dan mantan bek tengah Marseille Stephane Mbia.
Lavezzi didatangkan PSG pada 2012 dengan transfer sebesar 30 juta euro dari Napoli. Namun ia lebih banyak dimainkan sebagai pemain cadangan pada musim ini dengan hanya tiga penampilan sebagai pemain inti di liga.
Bursa transfer saat ini ditutup pada 26 Februari di Tiongkok dan telah terjadi perpindahan-perpindahan dengan melibatkan dana besar seperti yang terjadi pada dua pemain Brasil Alex Teixeira dan Ramires serta Jackson Martinez asal Kolombia untuk bergabung di Liga Super Tiongkok.
Rekor transfer Tiongkok telah pecah sebanyak empat kali pada bursa transfer kali ini. Puncak pembeliannya senilai 50 juta euro, yang dilakukan Jiangsu Suning untuk mendatangkan Teixeira dari Shakhtar Donetsk.
Pada pekan ini, pesepak bola Australia yang bermain di Tiongkok Tim Cahill--yang belakangan kontraknya diputus oleh Shanghai Greenland Shenhua--mengatakan banyak pemain baru yang datang karena termotivasi rasa tamak.
"Anda mengabaikan Liverpool, Anda meninggalkan Chelsea," kata Cahill kepada stasiun televisi Australia, mengacu pada Teixeira dan Ramires.
"Pilihan yang dibuat oleh para pemain bukanlah terkait dengan sepak bola seperti masa saya. Mereka murni mengincar keuntungan-keuntungan pribadi dan itu tergantung kepada apa yang Anda inginkan sebagai individu," tuturnya.
"Apakah itu akan membantu para pemain? Tidak. Apakah itu akan besar untuk negara? Ya."
Tiongkok menyuntikkan dana besar ke sepak bola dan berharap dapat membangun budaya sepak bola nasional untuk mengimbangi meningkatnya ekonomi serta kekuatan militer mereka.
Para pebisnis Tiongkok telah berinvestasi besar di sepak bola sejak Xi mendeklarasikan menjadi tuan rumah, lolos, dan memenangi Piala Dunia merupakan tujuan-tujuan nasional--bahkan meski negara itu kini menghuni posisi ke-93 pada daftar peringkat dunia FIFA.
ANTARA