TEMPO.CO, Jakarta - Juan Mata meminta maaf atas tindakannya yang berujung kartu merah ketika Manchester United dikalahkan West Brom 0-1, Minggu, 6 Maret 2016. Untuk pertama kali pemain Spanyol itu mendapat kartu merah, menyusul kartu kuning kedua yang diterimanya setelah mengganjal Darren Fletcher.
Mata menyesali kartu kuning kedua untuknya. Namun ia juga keberatan atas hukuman yang dianggapnya terlalu keras itu. Padahal banyak pelanggaran lain yang lebih berat setiap minggunya di Premier League dan tidak mendapat hukuman yang setimpal.
"Setelah bermain di hampir 500 pertandingan selama karier profesional saya, pekan ini saya diberi kartu merah untuk pertama kali. Bisa Anda bayangkan, betapa sulit buat saya untuk menuliskan kalimat-kalimat ini," Mata menulis di blog pribadi miliknya.
"Kenyataannya, situasi ini terasa aneh buat saya, tak mudah untuk dicerna, tapi kita belajar dari banyak hal. Saya sadar dalam sepakbola kita melihat hal-hal seperti ini setiap pekannya tapi yang melukai perasaan saya adalah reka-rekan harus bermain hanya ber-10 orang untuk waktu yang lama," ungkap Mata lagi.
Meski keberatan atas hukuman yang tersebut, Mata mengaku bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. Ia bahkan dijadikan kambing hitam kekalahan timnya.
"Saya juga merasa tidak enak dengan para suporter yang sudah datang ke stadion dan mereka yang menonton dari rumah. Tapi saya harus berjalan terus dan fokus sekarang adalah pertandingan berikut, derbi melawan Liverpool di Liga Europa," tulis pemain berusia 27 tahun itu.
"Di cabang ini, tak ada waktu untuk perayaan atau mengeluh dan setelah kegembiraan Rabu (2/3/2016) karena menang melawan Watford, sekarang saya harus mengecap pengalaman yang lebih pahit. Begitulah jalannya. Yang penting adalah terus maju dan belajar dari yang sudah terjadi, jadi itulah yang akan saya lakukan," ujar Mata, yang tampil gemilang dan menjadi pahlawan ketika timnay mengalahkan Watford.
PIPIT