TEMPO.CO, Lyon - Belgia punya semua modal untuk menekuk Italia. Mereka punya sederet nama besar, mulai Eden Hazard, Kevin De Bruyne, Romelu Lukaku, Radja Nainggolan, hingga penjaga gawang Thibaut Courtois.
Usia para pemain juga masih sangat muda. Laman penyaji data pertandingan sepak bola, Transfermarkt, mencatat, usia rata-rata pemain Belgia yang tampil sejak menit awal melawan Italia adalah 26,8 tahun.
Bandingkan dengan usia rata-rata pemain Italia yang mencapai 31,0 tahun. Jadi, secara statistik, darah muda seharusnya membuat Belgia bermain lebih gesit dan agresif. Kenyataannya, memang itulah yang terjadi.
Belgia menguasai 56 persen penguasaan bola, menciptakan 18 peluang, dan melepaskan 446 umpan. Bandingkan dengan Italia yang hanya menguasai 44 persen penguasaan bola dan menciptakan enam peluang dengan 371 umpan.
Dengan data tersebut, seharusnya Belgia menang. Apalagi Italia juga bermain terbuka dengan formasi 3-5-2. Tapi tetap saja Hazard, De Bruyne, dan Lukaku tak berkutik. Apa sebenarnya kesalahan Belgia?
Akurasi adalah faktor utama kekalahan Belgia. Bayangkan saja, mereka menciptakan hingga 18 peluang di depan gawang Italia. Namun yang nyaris menjadi gol hanya tiga.
Selain itu, kokohnya barisan belakang Italia membuat lini depan Belgia semakin frustrasi. Hal setidaknya bisa dilihat dari tiga tendangan De Bruyne yang diblok pemain bek Italia.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan De Bruyne. Mungkin dia kelelahan," tutur pelatih Belgia, Marc Wilmots, seperti dikutip dari laman resmi UEFA.
Selain akurasi tendangan dan kokohnya lini belakang Italia, Wilmots menyebut, kesalahan para pemain saat mengantisipasi umpan lambung menjadi penyebab lain kekalahan timnya.
Seperti diketahui, gol pertama Italia berawal dari umpan lambung yang dilepaskan Leonardo Bonucci dari tengah lapangan ke Emanuele Giaccherini di lini depan.
Umpan lambung tersebut langsung disambar Giaccherini, sedangkan pemain belakang Belgia hanya bisa berdiri melihat gol "merobek" gawang mereka. "Di level ini, kesalahan tersebut tidak bisa diterima," ucap Wilmots.
UEFA | FOUR FOUR TWO | TRANSFERMARKT | DWI AGUSTIAR
Baca juga:
Ssst…Inilah Elemen Rahasia Penentu Calon Juara Euro 2016
Begini Asal Usul Hooligan Rusia Versus Inggris