TEMPO.CO, Jakarta -Italia akhirnya menjadi tim kedua yang memastikan lolos ke 16 besar setelah Prancis. Italia menang 1-0 atas Swedia dalam pertandingan penyisihan Grup E Piala Eropa 2016 di Stadium de Toulouse, Toulouse, Jumat malam, 17 Juni 2016.
Gol penentuan diciptakan oleh Eder pada menit 88. Ia berhasil mengatasi tiga pemain belakang Swedia dan melepaskan tendangan ke kanan gawang Andreas Isaksson. Hingga pertandingan berakhir, Swedia tak mampu menciptakan gol balasan. Italia menang 1-0.
Baca juga:
Begini Cara Mudah Mendeteksi Calon Juara Euro 2016
Euro, Copa, Dominasi Eropa
Sebelumnya, Italia mengalahkan Belgia 2-0 pada laga pertama. Kini Italia memuncaki Grup E dengan nilai 6, unggul empat angka dari Irlandia yang baru akan berlaga melawan Belgia. Setidaknya tiga kunci keberhasilan Italia dalam dua pertandingan itu.
1. Selalu merendah
Sebelum menghadapi Belgia, pelatih Italia, Antonio Conte menyanjung lawan yang dinilainya tangguh di segala lini. "Mereka punya banyak talenta muda bagus. Selamat pada Belgia karena pekerjaan mereka di sepak bola berhasil," ujar Conte. Tapi kemudian Italia menghancurkan Belgia dengan skor 2-0 pada 14 Juni lalu.
Pujian juga dilontarkan Conte kepada pemain bintang Swedia Zlatan Ibrahimovic . Menurut dia, Zlatan pemain hebat. "Ia jenis pemain yang bisa bermain di liga mana pun di dunia," kata Conte. Yang terjadi kemudian, pada Jum’at 17 Juni, Italia mengalahkan Swedia 1-0, dan Zlatan seperti tak bisa berbuat banyak.
2. Membuai lawan, lalu memukulnya
Taktik Italia dalam menghadapi Belgia dan Swedia hampir sama. Kedua lawan seolah dibiarkan memegang bola dan menyerang. Sementara Italia berkonsentrasi menahan serangan itu agar tiak berbahaya. Nah, di saat lawan mulai lengah atau frustrasi, Italia meningkatan serangan dengan cepat dan tak terduga.
3.Mengandalkan pemain berpengalaman
Italia mengandalkan pemain berpengalaman untuk lini belakang. Lini tengah dan depan boleh berubah toal, tapi pemain seperti Gianluigi Buffon, Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci, dan Giorgio Chiellini masih memperkuat barisan belakang. Mereka pula yang menjaga lini belakang Italia saat tampil di final pada Piala Eropa 2012. Ini yang menjelaskan dalam dua kali penampilan, Italia belum kebobolan.
UEFA | GADI MAKITAN |DS
Baca juga: Prancis, Jerman, atau…: Ini Rahasia Calon Juara Euro 2016
