TEMPO.CO, Jakarta - Stefano Pioli benar-benar apes. Pelatih baru Inter Milan yang menggantikan Frank de Boer—yang dipecat dua pekan lalu—itu harus menghadapi lawan yang tidak main-main dalam debutnya.
Di San Siro, Senin dinihari nanti, Pioli akan mengawal timnya bertarung menghadapi rival sekota, AC Milan, dalam laga yang dikenal dengan sebutan Derby della Madonnina.
Bukan pekerjaan main-main. Apalagi jadwal laga kualifikasi Piala Dunia 2018 membuat sejumlah pemainnya pulang untuk membela negeri masing-masing. Dia hanya punya waktu dua hari untuk mempersiapkan skuadnya.
Namun Direktur Teknik Inter, Piero Ausilio, mengatakan mepetnya waktu persiapan tak menjadi masalah. Bahkan dia menyebutkan laga derby ini bisa dimanfaatkan untuk membuka lembaran baru.
“Kami pikir, kami bisa memulai perjalanan baru. Saat ini kami berada di bawah di papan klasemen, tapi kami bisa kembali ke zona Liga Champions,” katanya.
Adapun Pioli menganggap laga antar-rival sekota ini krusial bagi tim barunya. “Milan saat ini tampil sangat baik. Tapi kami akan bermain dengan kepercayaan diri,” kata bekas pelatih Lazio tersebut.
Menyambut bos baru, para pemain Inter mendapat motivasi lebih. Joao Mario, misalnya. Senada dengan sang pelatih, pemain asal Portugal itu menilai laga ini sangat penting.
“Kami perlu memenangi pertandingan ini. Bagi kami, laga ini seperti pertandingan final dan kami ingin memenanginya untuk kami persembahkan kepada pendukung setia kami,” kata Mario, yang ikut bermain di Piala Eropa lalu.
Pendukung setia klub ini memang harus dihibur dengan kemenangan. Inter, yang terseok-seok saat ditangani De Boer, kini harus puas berada di posisi kesembilan di papan klasemen dengan nilai 17—hasil dari lima kali menang dan dua kali bermain imbang.
Perolehan Inter jauh dari yang diperoleh Milan, yang menduduki peringkat ketiga dengan selisih delapan poin lebih banyak. Dengan pemuncak klasemen, Juventus, jaraknya hanya tinggal lima poin.
Selanjutnya: Rahasia kehebatan Milan