TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berencana menggulirkan acara jambore antarsuporter sepak bola di seluruh Indonesia. Gagasan itu akan segera direalisasikan oleh Kemenpora dalam waktu dekat ini.
"Nanti akan kami koordinasikan dengan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), tapi yang jelas kami ada anggarannya untuk itu," ujar juru bicara Kemenpora, Gatot S. Dewabroto, saat ditemui wartawan di Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Minggu, 8 Januari 2017.
Menurut Gatot, jambore itu akan mempertemukan seluruh suporter sepak bola di Tanah Air yang mengusung berbagai atribut yang berhubungan dengan klub yang para suporter dukung. Mulai dari kaus, syal, dan bendera, juga ciri khas daerah tempat suporter itu berasal.
"Itu mempertemukan misalnya Viking (organisasi suporter Persib) dengan Jak Mania (suporter Persija), semuanya Bonek (Persibaya) dengan Aremania (Arema). Pokoknya semua suporter datang ke sebuah stadion, masuk ke stadion itu boleh menggunakan jersey-nya masing-masing, tapi keluarnya semua merah-putih," ujarnya.
Gatot berharap agar suporter bisa lebih pintar dan dewasa dalam mendukung klub sepak bola di Indonesia. Musababnya, kata dia, nasib suporter di Tanah Air terkadang cukup mengenaskan. Di satu sisi harus selalu mendukung klub kebanggaannya, tapi di sisi lain acap dicaci maki.
"Itu sudah janji Pak Menpora, karena kalau enggak kasihan suporter. Mereka itu bagian dari klub karena dibutuhkan ketika sedang bermain, tapi kerap mendapat caci maki itu kasihan. Makanya kami ingin suporter itu menjadi bagian dari klub itu sendiri dan sudah saatnya berubah untuk itu," katanya.
AMINUDIN A.S.
Baca:
Tersisih dari Tim Utama, Rakitic Enggan Tinggalkan Barcelona
Liverpool Main Imbang 0-0, Klopp Tak Salahkan Pemain Muda