TEMPO.CO, Jakarta - Perebutan tempat ketiga Piala Presiden 2017 akan menjadi gelar hiburan buat Persib Bandung dan Semen Padang. Bahkan perubahan jadwal dari Minggu, 12 Maret 2017, sore dan diubah menjadi Sabtu, 11 Maret, malam pun tak menjadi masalah.
Persib hadir di final dengan catatan positif yang mereka buat bila bermain di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor. Tim Maung Bandung itu pernah dua kali tampil di Pakansari dan selalu meraih kemenangan.
"Beberapa kali kita main di Pakansari hasilnya positif. Semoga menambah kepercayaan diri dan merebut juara ketiga," kata pelatih Djajang Nurjaman di laman persib.co.id.
Ia menganggap laga melawan Semen Padang untuk memperebutkan tempat ketiga tetap penting, meski gagal ke final dan mempertahankan gelar juara.
Sementara itu, bek Tony Sucipto mengatakan timnya harus bangkit usai gagal meraih tiket ke final. Kepercayaan diri dan mental harus dibangkitkan melalui pertandingan ini untuk menghadapi Liga I, April 2017.
"Kalau menang, itu akan membangkitkan mental. Kita tidak ingin terpuruk lagi, kita ingin bangkit dengan kemenangan besok. Jadi, bukan hanya gengsi dan peringkat saja," kata Tony, sehari sebelum pertandingan.
Meskipun punya harapan dan tekad besar untuk bisa meraih kemenangan. Pemain asal Surabaya ini berharap bisa tampil lepas dan bisa memaksimalkan dengan peluang terbaik dan memberikan yang terbaik untuk tim serta Bobotoh.
Di kubu lawan, tim Kabau Sirah juga memiliki ambisi yang sama. Tim asuhan Nilmaizar itu sudah melupakan kekalahan dari Arema FC di semifinal. Mereka bahkan tidak pulang ke Padang setelah bertanding di Solo pada semifinal tapi lebih memilih berlatih di Jakarta.
Meski hanya perebutan tempat ketiga, Semen Padang tetap akan tampil habis-habisan demi gengsi. Dalam pertandingan ini, Semen Padang tak akan diperkuat Boas Atururi yang masih cedera mata kaki.
PIPIT
