TEMPO.CO, Jakarta - Laga perebutan medali perunggu SEA Games 2017, sore ini, diisi dua tim yang patah hati, yakni Timnas Indonesia U-22 dan Myanmar. Bagaimana tidak, kedua tim kalah tersingkir di babak semifinal melalui gol pada menit-menit akhir pertandingan.
Indonesia gagal ke final setelah tandukan pemain Malaysia, Thanabalan Nadarajah, pada menit ke-85. Myanmar lebih sedih lagi, tersingkir karena gol pemain Thailand Chenrop Samphaodi pada menit ke-90.
Meski sama-sama sakit hati, yang pasti kedua tim tak akan setengah hati memperebutkan medali perunggu, hari ini. Medali perunggu bakal menjadi pelipur lara yang paling realistis untuk Indonesia dan Myanmar.
Baca:Timnas Indonesia U-22 Vs Myanmar, Begini Janji Febri dan Gavin
Asisten pelatih tim nasional Indonesia, Bima Sakti, menjamin Evan Dimas dan kawan-kawan bakal bermain all out. Ia menegaskan tak ada istilah bermain setengah hati bagi skuad Garuda Muda.
"Tim sudah melakukan pertemuan dan kondisi pemain saat ini sudah jauh lebih baik. Mereka sudah siap hadapi pertandingan nanti dan sudah melupakan kekalahan dari Malaysia di semifinal," kata Bima Sakti, kemarin.
Menurut Bima, pelatih Luis Milla Aspas sudah menyiapkan formula tim untuk melawan Myanmar. Menurut dia, skuad Garuda Muda kini punya tekad yang sama, yakni merebut medali perunggu. Bima mengklaim waktu istirahat dua hari sudah cukup bagi Indonesia untuk mempersiapkan laga terakhir di SEA Games 2017.
Baca: Timnas Indonesia U-22 Vs Myanmar, Ini Saran Widodo Cahyono Putro
Bek kanan tim nasional Gavin Kwan Adsit membenarkan bahwa kondisi rekan-rekannya sudah membaik setelah kekecewaan lantaran gagal melaju ke partai final. Gavin mengatakan tim nasional siap bertanding habis-habisan melawan Myanmar. "Kami sudah melupakan kekecewaan kalah oleh Malaysia," kata pemain 21 tahun kelahiran Bali itu.
Pelatih Myanmar, Gerd Zeise, menyanjung Indonesia. Menurut dia, Indonesia sepantasnya bermain di final, bukan merebut tempat ketiga.
Menurut pelatih 67 tahun asal Jerman itu, tim nasional Indonesia sudah mengalami kemajuan signifikan. Zeise tahu betul perkembangan tim asuhan Luis Milla. Sebab, Myanmar menjadi lawan perdana Indonesia besutan Milla.
Pada laga 21 Maret lalu, Myanmar menumbangkan Indonesia 3-1 di Stadion Pakansari, Bogor. Saat itu Indonesia belum genap satu bulan dilatih Milla.
"Saat itu kami belum benar-benar bisa melihat apa yang akan Milla hasilkan di Indonesia. Tapi saya bisa melihat hasilnya sekarang," kata Zeise.
Baca: Lawan Myanmar Hari Ini, Timnas Indonesia U-22 Siap Rebut Perunggu
Meski begitu, Zeise memastikan Myanmar akan memberikan perlawanan terbaik, hari ini. Saat ini tim Myanmar sedang berfokus memulihkan diri dari kekecewaan kalah di menit-menit akhir oleh Thailand.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia berharap tim nasional kembali berfokus dan bersemangat membawa pulang medali perunggu ke Tanah Air. Menurut Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria, tim nasional sejauh ini sudah menunjukkan kualitas permainan yang membanggakan.
"Cara menerima kekalahan di semifinal yang paling baik adalah dengan berjuang lebih maksimal lagi," kata Tisha.
Laga Timnas Indonesia U-22 vs Myanmar ini akan digelar pada 15:30 WIB dan disiarkan langsung SCTV dan TVRI.
FOURFOURTWO | PSSI | INDRA WIJAYA