TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) akan meluncurkan kurikulum pelatihan sepak bola nasional mulai April mendatang. Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI, Timo Scheunemann, berharap kurikulum tersebut bisa menjadi patokan standar para pelatih tim usia muda di seluruh Indonesia.
"Selama ini belum ada patokan pelatih untuk pembinaan usia muda. Tidak jarang program untuk usia muda menggunakan program bagi pemain senior. Padahal cara pelatihannya berbeda," kata Timo, di sela-sela konferensi pers Danone Nations Cup 2013, di gedung Pusat Perfilman Nasional, Jakarta, Selasa, 27 Maret 2012.
Timo mengungkapkan kurikulum itu akan disebarkan secara cuma-cuma kepada semua sekolah sepak bola di seluruh Indonesia. "Nantinya, bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, kurikulum itu bisa diunduh di situs Kementeriaan," ujar Timo.
Ketua Komite Pembinaan Usia Muda PSSI, Bob Hippy, mengatakan dengan standardisasi di kepelatihan Indonesia diharapkan mampu menghasilkan timnas yang kuat di masa mendatang. "Semoga bisa dipakai karena selama ini banyak cara kepelatihan usia muda yang salah. April akan terbit, sekarang masih proses edit," kata Bob Hippy.
Selama ini, kata Bob, PSSI masih kesulitan membentuk tim usia dini yang akan dikirim ke turnamen internasional. Alasannya, Indonesia tidak memiliki kompetisi usia muda. Ia mencontohkan seleksi pembentukan timnas U-12 yang akan dikirim ke Jepang dan U-14 yang akan dikirim ke Malaysia dilakukan mendadak dan terpusat di Jakarta.
"Harusnya seleksi awal dilakukan di daerah, misalnya lewat kompetisi. Jadi, yang sudah ada di Jakarta adalah yang terbaik. itulah akibat kita tidak punya kompetisi usia muda," kata Bob.
ARIE FIRDAUS