TEMPO.CO, Makassar - Manajemen PT Pagolona Sulawesi Mandiri menargetkan lolos dari jurang degradasi Liga Super Indonesia alias ISL musim ini. Demi mencapai target itu, Juku Eja--julukan PSM--berfokus menatap sisa kompetisi yang menyisakan 6 laga krusial. "Semoga tim dapat meraih poin maksimal untuk bertahan di ISL," kata Direktur Utama PSM Rully Habibie, kemarin.
Saat ini posisi PSM di klasemen sementara ISL Wilayah Timur memang belum aman. Klub tertua di Indonesia ini berada di ambang zona degradasi dengan raupan 13 poin dari 14 pertandingan. Capaian poin tersebut sama banyak dengan Perseru Serui yang masuk zona merah. Beruntung, PSM unggul selisih gol sebanyak dua bola.
Perjuangan PSM, ujar Rully, cukup berat lantaran masih bermarkas di Stadion Gelora Bung Tomo, Jawa Timur. Tak ayal, laga kandang serasa tandang. Pasalnya, dua pertandingan home tersisa menjamu klub setempat, yakni Persepam Madura (18 Agustus) dan Persela Lamongan (23 Agustus). (Baca juga: Stadion Tak Layak, PSM Masih Bermarkas di Surabaya)
Sedangkan empat klub lawan pada laga away cukup tangguh. Di antaranya, Persiba Bantul (8 Agustus), Persiram Raja Ampat (13 Agustus), Putra Samarinda (1 September), dan Mitra Kukar (5 September). "Ini musim yang berat. Poin maksimal sangat sulit diraih meski pertandingan kandang, karena PSM tidak bermain di Makassar," ujar Rully.
Situasi ini diperparah krisis finansial klub yang membuat manajemen menunggak gaji pemain. Dampaknya, awak PSM sempat mogok latihan selama dua pekan. Problem teranyar, Rudy William Keltjes menyatakan nonaktif sebagai pelatih PSM setelah mendapat panggilan menukangi tim nasional (timnas) U-21.
Keltjes memang diminta Badan Tim Nasional (BTN) mengarsiteki timnas junior ke Turnamen Cotif di Valencia, Spanyol, Agustus mendatang. Meski tetap berkeinginan kuat membesut PSM, pelatih berambut putih ini akhirnya melepaskan posisinya demi tugas negara.
"Urusan tim (PSM), saya serahkan pada Assagaf Razak dan asisten pelatih lain. Saya percaya mereka," kata Keltjes. Adapun Assagaf merupakan penasihat teknis yang dipercaya sebagai caretaker pelatih dengan dibantu para asisten pelatih, yakni Bahar Muharram, Ahmad Rum Bismar, dan Hermansyah.
Penunjukan Assagaf mengawal PSM di sisa kompetisi dilakukan mengingat dirinya mengantongi lisensi kepelatihan A nasional. Namun, dalam pengambilan keputusan, Assagaf diminta tetap bersinergi dengan para asisten pelatih, mengingat pengalamannya melatih klub besar masih minim.
Assagaf langsung memimpin latihan perdana PSM pasca-Lebaran di Lapangan Karebosi, Makassar, Rabu lalu. Dalam latihan tersebut, eks pemain PSM ini berfokus mengasah kecepatan dan kelincahan anak asuhnya. "Saya akan persiapkan tim ini semaksimal mungkin. Semoga kita bisa meraih hasil positif," tuturnya.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita Lainnya:
Puncak Macet Total, Mobil Diminta Balik ke Jakarta
Akhiri Tabu, Cina Usut Korupsi 'Kamerad' Partai
Ini Teknik Mengetahui Dalang di Balik Situs Palsu
Dituding Tak Layak Jadi Menkes, Ini Jawaban Ribka