TEMPO.CO, Jakarta - Bek Brasil yang memperkuat Paris Saint-Germain, David Luiz, sedang dalam perjalanan kembali ke Paris, Prancis, pada Minggu, 15 November 2015. Namun dia mengakui, itu ditempuhnya dengan perasaan ngeri.
Bintang internasional ini dikecam rekan-rekannya sesama pemain profesional setelah mengaku ingin tetap tinggal di tanah kelahirannya di Brasil dari pada kembali ke Prancis pasca-serangan bersenjata dan bom bunuh diri pada Jumat malam lalu yang menewaskan paling sedikit 129 orang di Paris.
Namun dia memutuskan menunda kembali ke Paris demi pertandingan Brasil melawan Peru pada Selasa nanti waktu setempat dan mengaku tidak punya pilihan lain selain kembali ke klubnya.
"Saya khawatir. Saya ingin berdekatan dengan kekasih saya dan teman-teman saya yang tinggal di Prancis," katanya kepada GloboEsporte sebelum meninggalkan bandara. "Sayangnya, saya harus hidup dengan situasi ini, karena saya harus bekerja."
Luiz, 28 tahun, diberi kartu merah oleh wasit setelah menerima kartu kuning kedua pada menit-menit terakhir laga Brasil melawan Argentina pada Jumat pekan lalu. Brasil berhasil menahan Argentina 1-1 dalam pertarungan pra-Piala Dunia tersebut.
Seusai pertandingan itu, ketika berita soal serangan teror Paris menggema di mana-mana, mantan bek Chelsea ini mengaku tidak ingin kembali ke Prancis.
"Jika itu terserah saya, saya memilih tetap (di Brasil)," tuturnya saat itu.
ANTARA