TEMPO.CO, Gianyar - Pemain PS TNI, Manahati Lestusen mengatakan sangat senang mendapat kesempatan laga uji coba kontra Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada Jumat, 5 Februari 2016. Bali United yang banyak diperkuat pemain muda, membuat mantan pemain tim nasional U-23 itu semakin bergairah menghadapi laga tersebut.
“Pertemuan ini bagus bagi kami, apalagi gaya bermain kami ada kemiripan. Bali United tim yang bagus, sangat solid di semua posisi,” katanya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Kamis, 4 Februari 2016.
Pemain kelahiran 17 Desember 1993 itu menilai pemain Bali United sangat terampil dalam memberikan umpan antar pemain. “Kalau saya lihat kecepatan dan teknik Bali United mampu membuat lini belakang kewalahan,” ujarnya.
Manahati menuturkan dirinya sering melihat pertandingan Bali United, terutama saat tampil di Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman. Menurut dia, meski di tim asuhan Indra Sjafri itu tidak lolos babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman, bukan berarti kualitasnya menurun.
“Mungkin itu cuma faktor Dewi Fortuna saja yang belum berpihak pada Bali United lewat faktor gol. Secara permainan di dua turnamen menurut saya mereka bagus,” ujar pemain dengan tinggi 168 sentimeter itu.
Manahati sudah dilantik sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI) sejak beberapa waktu lalu. Ia mengaku senang dengan profesinya itu, terlebih lagi masih tetap bisa bermain sepak bola.
“Keluarga mendukung. Menurut saya ini bermain sepak bola di PS TNI juga menjadi kebanggan untuk TNI. Saya enjoy menjalani keduanya,” kata Manahati.
Pada laga uji coba kontra Bali United pada Jumat, 5 Februari 2016, Manahati bertekad akan bermain maksimal. Ia mengatakan tetap serius menjalani laga tersebut meskipun bukan pertandingan resmi.
“Kami ditanamkan oleh pelatih kalau sudah di lapangan harus target menang. Itu penting karena kami bisa tahu kelemahan dan kelebihan untuk berbenah. Dan, yang paling penting PS TNI adalah prajuriit jiwa pemenang,” ujarnya.
BRAM SETIAWAN
