TEMPO.CO, Bandung - Pelatih kepala persib Bandung, Dejan Antonic, mengatakan cukup khawatir dengan padatnya jadwal laga yang bakal dilakoni Atep dan rekan-rekannya dalam turnamen Piala Bhayangkara 2016 yang akan bergulir mulai 17 Maret 2016.
Dalam turnamen itu, setiap tim akan melakoni pertandingan dengan jeda waktu satu-tiga hari. Dengan jadwal yang begitu ketat, menurut Dejan, pemain rentan mengalami cedera.
"Of course, cukup berat bagi pemain. Kamu bisa lihat, di turnamen Kaltim (Gubernur Kalimantan Timur), beberapa pemain sudah dapat cedera," ujar Dejan kepada wartawan seusai latihan di lapangan football Plus Arena, Jalan Sersan Bajuri, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 8 Maret 2016.
Pelatih berkebangsaan Serbia itu menuturkan berusaha menjaga kondisi pemainnya dengan berhati-hati saat menurunkan mereka nanti. Menurut dia, dalam turnamen seperti ini, kecakapan pelatih dalam melakukan rotasi menjadi penting. "Antisipasinya sudah ada fisioterapis juga Katanya sudah masuk satu orang itu," katanya.
Pemain belakang Persib, Tony Sucipto, menyatakan masalah jadwal pertandingan yang padat tidak akan menyurutkan motivasi timnya memenangi setiap laga. Meski stamina bakal terkuras, ucap dia, bermain di hadapan bobotoh—sebutan untuk pendukung Persib—akan menjadi motivasi bagi timnya.
"Bukan hanya Persib, tapi semua tim pasti capek dengan jadwal padat. Untungnya, di Piala Bhayangkara, kami jadi tuan rumah. Motivasi kami lebih karena disaksikan ribuan bobotoh," ujar Tony.
Dalam turnamen yang digagas Kepolisian Republik Indonesia ini, Persib tergabung dalam Grup A bersama Mitra Kukar, Sriwijaya FC, PS TNI, dan juara Piala Gubernur Kaltim.
Mengomentari soal lawan-lawannya di Grup A, Tony menilai tim yang harus dihadapi Persib memiliki kekuatan merata. "Ambil contoh Mitra Kukar, dia jeblok di Gubernur Kaltim, tapi juara di Piala Jenderal Sudirman. Ada PS TNI yang pernah mengalahkan kami di Jenderal Sudirman, tapi kami juga sudah tahu kelemahan-kelemahannya," ujarnya.
AMINUDIN A.S.