TEMPO.CO, Jakarta - Penampilan Mario Goetze yang tidak konsisten mengundang kritik dari mantan pemain Jerman, Mehmet Scholl. Menurut Scholl, pemain Bayern Muenchen itu hanya dibayang-bayangi oleh kehebatannya ketika menjadi pemain Borussia Dortmund sehingga tidak berlatih cukup keras di klubnya sekarang.
Dua tahun lalu, Goetze menjadi pahlawan Jerman dengan membuat gol kemenangan atas Argentina di final Piala Dunia 2014. Setelah itu ia bergabung dengan Muenchen dan kehilangan ketajamannya. Ia jarang dijadikan pilihan utama oleh pelatih Pep Guardiola selain lama absen karena cedera.
Baca Juga:
Kabarnya, Liverpool berminat untuk menarik Goetze. Maklum, pelatih The Reds, Juergen Klopp, adalah mantan pelatih Dortmund dan sudah biasa menangani Goetze. Pemain berusia 23 tahun itu kembali mencuri perhatian karena mencetak satu dari empat gol Jerman ke gawang Italia, Selasa, 29 Maret 2016.
"Kenapa ia tak bisa tampil konsisten? Buat saya alasannya sudah jelas, ia harus berlatih lebih keras lagi," kata Scholl kepada stasiun televisi ARD.
"Saya masih ingat ketika ia masih sangat muda dan bermain di Dortmund. Ia adalah ujung tombak dan begitu cepat dan atletis. Saat ini, ia jauh dari semua itu," lanjut mantan pemain yang ikut membawa Jerman menjuarai Piala Eropa 1996 itu.
Goetze sendiri tak rela disebut kurang berlatih keras dan ia menyebut Scholl seolah selalu memperhatikannya ketika latihan.
"Saya tak pernah tahu kalau ia ada di lapangan dan memantau latihan saya. Rasanya saya sudah berlatih cukup keras," ungkapnya.
PIPIT