TEMPO.CO, Bangkalan - Manajemen kesebelasan Madura United menyatakan tidak bersedia menjadi inisiator dalam wacana Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Meski menolak, manajer klub asal Pulau Madura ini, Haruna Soemitro, mengaku akan hadir bila KLB terwujud. "Kalau kami diundang ke kongres, kami akan datang," kata Haruna menjawab pesan pendek yang dikirim Tempo, Minggu, 17 April 2016.
Menurut Haruna, sebagai pengelola klub, perhatian utamanya adalah menjalankan bisnis agar klub menguntungkan serta memastikan klub berjalan baik dan berprestasi dalam kompetisi. "Bagi klub, yang penting adalah kepastian kompetisi," ujarnya.
Lagi pula, kata Haruna, wacana KLB PSSI bukan hal baru. KLB tidak hanya mengemuka sejak pengurus PSSI bertemu Presiden Joko Widodo Jumat pekan lalu, tapi sejak PSSI dibekukan FIFA. Pada pertemuan pengurus PSSI dengan Presiden Jokowi yang terakhir, sebagian pengurus PSSI ingin KLB diselenggarakan berkaitan dengan status La Nyalla Mattalitti sebagai tersangka dalam kasus korupsi dana hibah Kadin.
Sejak itu, Haruna menilai tidak ada langkah konkret terkait Kongres Luar Biasa. "Konkret enggak KLB itu, saya juga hadir dalam pertemuan dengan Presiden," katanya.
Jumat, 15 April lalu, 23 perwakilan PSSI dan klub berdialog dengan Presiden Joko Widodo. Umuh Muhtar, Manager Klub Persib Bandung, mengatakan dalam pertemuan itu Presiden menyatakan akan hadir pada pembukaan Indonesia Soccer Championship pada 29 April mendatang di Papua.
Selain soal ISC, pertemuan itu membahas KLB PSSI. Kata Umuh, pelaksanaan KLB sangat bergantung pada klub. Adapun Ketua PSSI Bangkalan Imran Amin belum memberi tanggapan soal wacana KLB tersebut.
MUSTHOFA BISRI