TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengecek perbaikan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Kota Bandung, Kamis, 2 Juni 2016. Di tengah kunjungan itu, Ridwan menelepon Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar.
Sebelumnya, Persib Bandung meminta izin kepada Ridwan untuk menggunakan Stadion GBLA sebagai home base, setelah mereka terusir dari Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, yang akan dijadikan venue PON XIX Jawa Barat.
"Tadi saya menelepon Pak Umuh, meminta datang (ke stadion) untuk melihat kondisinya," kata Ridwan, Kamis siang.
Selain itu, Ridwan meminta Umuh menggelar rapat bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung dan kontraktor pembangunan Stadion GBLA untuk memastikan kekuatan konstruksi. Pasalnya, pertandingan Persib Bandung dipastikan selalu dipadati puluhan ribu Bobotoh.
"Saya minta Haji Umuh rapat dengan kontraktor dan Dispora minggu depan," katanya.
Pada dasarnya, Ridwan Kamil mengizinkan Persib menggunakan Stadion GBLA sebagai home base. Namun, jika Persib ingin menggunakan stadion saat perbaikan sedang dilakukan, mereka harus minta rekomendasi dari kontraktor.
"Saya tidak tahu jadwal Persib, apakah sesuai dengan jadwal selesainya (perbaikan). Intinya saya welcome. Tapi keputusannya setelah Persib (melakukan) kunjungan lapangan. Kalau kata tim kontraktor enggak ada masalah, saya (juga) enggak masalah," tuturnya.
Ridwan mengapresiasi kerja kontraktor Adhi Karya yang mengerjakan perbaikan Stadion GBLA dengan cepat.
"Kecepatan memperbaiki ternyata dua kali lipat dari target. Seharusnya target hanya 19 persen hari ini, tapi ternyata sudah 48 persen. Artinya, kontraktor bekerja dengan kecepatan dua kali lipat," ujarnya.
Ridwan menjelaskan, perbaikan terhadap kerusakan-kerusakan di Stadion GBLA seharusnya selesai sebelum Agustus 2016. "Dengan kecepatan ini, kita bisa menghemat 1 bulan dari jatah 3 bulan yang kita siapkan untuk perbaikan," tuturnya.
Ridwan meminta kontraktor memanfaatkan sisa 1 bulan perbaikan untuk melakukan membersihkan stadion sebelum serah-terima aset kepada Pemkot Bandung dilakukan. Pasalnya, meski belum pernah dipakai, kondisi stadion saat ini terlihat kumal dan berdebu. Selain itu, masih banyak keramik-keramik yang pecah.
"Saya inginnya kinclong. Saya titip ke kontraktor, serah-terima ke kami jangan ada debu-debu, cat terkelupas, keramik pecah, semua betul-betul harus standar serah-terima. Di mana-mana serah-terima harus mulus," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Bareskrim Mabes Polri yang pada saat itu dipimpin oleh Komisaris Jenderal Budi Waseso menyatakan stadion GBLA belum layak digunakan pada event besar karena hasil penyidikan tim ahli mengatakan ada sejumlah kerusakan di sejumlah titik bangunan stadion.
Kasus dugaan korupsi Stadion GLBA mengemuka setelah Kepolisian RI menetapkan salah satu pejabat Pemerintah Kota Bandung sebagai tersangka dugaan korupsi pembangunan stadion itu. Stadion yang memakan biaya sebesar Rp 1,1 triliun tersebut diduga mengalami gagal konstruksi setelah ditemukan beberapa titik mengalami amblas.
PUTRA PRIMA PERDANA