TEMPO.CO, Jakarta - Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengabulkan permohonan Kongres Luar Biasa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang diajukan Kelompok 85 sebagai pemegang suara.
Restu KLB keluar setelah sembilan orang perwakilan Kelompok 85 bertemu dengan Kepala Asosiasi Anggota FIFA Primo Corvaro serta Kepala Asosiasi Anggota dan Pengembangan AFC Sanjeevan Balasingam, di kantor PSSI, kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin.
Pelaksana tugas Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan, yang ikut dalam rapat tersebut, mengatakan FIFA meminta mereka menggelar kongres tahunan pada 3 Agustus mendatang. Menurut Hinca, FIFA ingin PSSI melengkapi sejumlah komponen yang diperlukan untuk menggelar KLB.
"Sebelum KLB, butuh Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan. Saat ini PSSI belum punya itu," kata Hinca, kemarin.
Komite Pemilihan terdiri atas tujuh orang dan Komite Banding Pemilihan berisi lima orang. Menurut Hinca, FIFA ingin kedua komite dipilih secara imbang dan obyektif oleh PSSI dan Kelompok 85.
Jika kedua komite sudah terbentuk, dilanjutkan proses menuju KLB seperti penjaringan calon ketua umum dan komite eksekutif. Berdasarkan statuta PSSI, proses penjaringan calon pun membutuhkan waktu tak sebentar.
"FIFA memberi tenggat pelaksanaan KLB paling lambat 31 Oktober 2016," kata Hinca. "Selanjutnya, kami tunggu surat notifikasi dan perintah selanjutnya dari FIFA."
Keputusan FIFA tersebut selaras dengan keinginan PSSI menggelar kongres tahunan pada awal Agustus 2016. PSSI beralasan kongres tahunan perlu digelar untuk mengkonsolidasikan kepengurusan pasca-pencabutan sanksi FIFA pada 13 Mei lalu.
Kuasa hukum Kelompok 85, Gusti Randa, cukup puas meskipun keputusan FIFA tak sesuai dengan keinginan. "Yang terpenting, prinsip-prinsip pelaksanaan KLB jalan terus dan FIFA sudah setuju," kata Gusti.
Kelompok 85 getol mendesak KLB paling lambat 3 Agustus 2016. Permintaan tersebut mengacu pada statuta FIFA yang menyatakan pelaksanaan KLB paling lambat tiga bulan sejak permintaan tersebut mereka ajukan ke PSSI pada 3 Mei lalu.
Meski begitu, Gusti tetap optimistis KLB bisa terselenggara lebih cepat. Sebab, dalam pertemuan kemarin, FIFA sudah menunjuk Agum Gumelar sebagai Ketua Komite Pemilihan, dan Ketua Komite Banding Pemilihan, yakni Erick Thohir.
Gusti masih menyimpan asa FIFA bakal memerintahkan pelaksanaan KLB maju menjadi 3 Agustus 2016.
Kelompok 85 semakin girang ketika FIFA setuju memilih ulang ketua umum, wakil ketua, hingga seluruh komite eksekutif PSSI dalam KLB kelak. Erick mengatakan siap jika ditunjuk sebagai Ketua Komite Banding Pemilihan dalam KLB. Ia berjanji akan membantu proses reformasi sepak bola Indonesia.
INDRA WIJAYA