TEMPO.CO, Jakarta - Final Copa America 2016 Centenairo bakal menyajikan final ulangan final Copa America di Chile pada 2015. Tim nasional Chile, yang saat ini ditukangi Juan Antonio Pizzi, mempertahankan skuad yang membungkam Albiceleste melalui adu penalti tahun lalu.
Chile ala Pizzi berhasil mencuri perhatian dengan membuktikan kemampuan dalam menyerang dan bertahan. Pizzi mempertahankan gaya Sampaoli yang bertahan seperti baja dan brutal dalam menyerang. Hasilnya, mereka menang telak 7-0 melawan Meksiko di semifinal.
Kapten tim nasional Argentina, Lionel Messi, memberi pujian. "Kita tahu Chile adalah pilihan yang sangat lengkap, karena itulah mereka berlaga di final," kata bintang klub Barcelona seperti dilansir Soccerway, Sabtu, 25 Juni 2016.
Argentina bakal pincang. Hilangnya gelandang serang Angel Di Maria adalah sebuah pukulan. Sementara Nicolas Gaitan dan Ezequiel Lavezzi masih diragukan untuk tampil karena cedera saat melawan Amerika Serikat.
Meskipun demikian, Argentina bisa memainkan Gonzalo Higuain dan Erik Lamela. Augusto Fernandez, Javier Mascherano dan Ever Banega tetap menjadi pilihan di lini tengah. Dengan skuad ini, tim besutan Gerardo Martino berhasil mengungguli Chile dalam pertandingan pertama dengan skor 2-1.
Pizzi tidak peduli akan kualitas Argentina. Ia berkeras kekuatan timnya cukup untuk menang di final. "Kami datang dalam performa yang sangat baik untuk partai final. Kami kuat," kata Pizzi.
Argentina, kata Pizzi, harus mempersiapkan diri untuk pertandingan melawan timnya. "Mereka harus menghormati lawan dan mereka harus bersaing untuk menang," kata Pizzi.
SOCCERWAY | ARKHELAUS W.