TEMPO.CO, Malang - Kemenangan Madura United 2-1 atas tuan rumah Persegres Gresik United di Stadion Tridharma dalam ajang Indonesia Soccer Championship pada Sabtu malam pekan lalu cukup mengejutkan kubu Arema Cronus.
Kemenangan itu menempatkan Madura United bertengger di puncak klasemen sementara dengan perolehan 21 poin. Prestasi itu sekaligus menggusur Singo Edan, julukan Arema Cronus, ke posisi kedua dengan modal 20 poin. Alhasil, perebutan puncak klasemen semakin ketat.
Melorot satu strip di daftar klasemen membuat Arema Cronus makin termotivasi untuk meraih poin penuh saat menghadapi tuan rumah Persela Lamongan. Pertemuan kedua tim akan diselenggarakan di Stadion Surajaya, Lamongan, Senin malam ini, 18 Juli 2016.
Sejatinya, Arema cukup mendapat satu poin atau bermain imbang dengan Laskar Joko Tingkir—julukan Persela Lamongan—untuk bisa menggusur Madura United dari pucuk klasemen. Bila seri, Arema dan Madura sama-sama mengumpulkan 20 poin dengan selisih jumlah gol yang lebih menguntungkan Arema. Agregat gol Arema saat ini sembilan (12-3) atau lebih banyak dua gol daripada Madura United (13-11).
Namun tim asuhan Milomir Seslija lebih memilih menang untuk lebih paten di tempat teratas klasemen. Kemenangan juga menjadi misi Arema untuk mematahkan rekor 15 tahun tak pernah menang di kandang Persela di ajang turnamen dan kompetisi resmi. “Kami ingin membuat sejarah baru di Lamongan karena kami belum pernah menang di kandang Persela,” kata Asisten Pelatih Arema Cronus Joko Susilo, Senin, 18 Juli 2016.
Misi mencetak sejarah baru di Lamongan dibebankan kepada 18 pemain yang dibawa ke Lamongan sejak Minggu kemarin, 17 Juli 2016. Esteban Vizcarra dan Hendro Siswanto ditinggal di Malang karena kedua pemain tersebut masih membutuhkan pemulihan fisik.
Menurut Joko, Raphael Maitimo dan kawan-kawan ditargetkan dapat menghentikan tren positif Persela, yang saat ini ditangani pelatih Sutan Harhara. Persela dengan pemain Herman Zumafo Efandi dan kawan-kawan sudah memperoleh 6 poin dari dua kemenangan di Stadion Surajaya. Pada 16 Juni lalu, Persela mengalahkan Perseru Serui dengan skor 2-0 dan pada 27 Juni mengganjal Barito Putera 4-2.
Diakui Joko, pada daftar klasemen, Arema Cronus memang unggul. Namun itu bukan jaminan mutlak bagi tren positif Persela di kandangnya sendiri. “Sekarang kami fokus saja pada pertandingan, enggak memikirkan hal lain di luar itu,” ujarnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Tempo, Arema bersua Persela pertama kali pada 2001 di pelbagai ajang resmi sepak bola nasional. Total, Arema menang 10 kali, kalah empat kali, dan imbang lima kali. Namun sebagian hasil seri dan kalah dituai Arema di Stadion Surajaya. Ada tujuh pertandingan di kandang Persela yang hanya menghasilkan empat poin dari hasil seri dan tiga kekalahan.
ABDI PURMONO